Hujan 3 Hari, Efek Badai Tropis Mangkhut Berakhir

JABARNEWS | KUNINGAN – Selama dua hari sejumlah wilayah di Kabupaten Kuningan mengalami mendung, bahkan sebagian mengalami hujan ringan hingga deras, Kamis-Jumat (20-21/9). Rupanya, fenomena hujan di tengah musim kemarau tersebut merupakan dampak berakhirnya badai tropis Mangkhut yang tidak hanya terjadi di Kuningan namun juga sebagian wilayah Indonesia.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Agus Mauludin mengatakan, hal tersebut berdasarkan kajian dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi potensi hujan serupa masih akan terjadi pada hari ini (22/9/2018).

Baca Juga:  Pandemi Belum Berakhir, Kasus Positif Covid-19 di Purwakarta Fluktuatif

Agus menerangkan, badai tropis Mangkhut yang terjadi beberapa hari yang lalu menyebabkan perubahan pola cuaca yang ditandai turut melemahnya aktivitas aliran massa udara kering dari Australia dan menjauh dari wilayah Indonesia.

Baca Juga:  Dedi Mulyadi: Saya Bukan Cebong, Kampret, dan Kardus, Saya Golkar

“Kondisi ini mengakibatkan pembentukan dan pertumbuhan awan hujan di sejumlah wilayah Indonesia. Salah satunya di Kabupaten Kuningan, ternyata benar selama dua hari terjadi hujan seperti di daerah Cilimus dan Cilebak sedangkan daerah lain mengalami mendung tebal,” ujar Agus.

Agus menambahkan, dari hasil kajian BMKG yang diperolehnya menyebutkan, setelah tiga hari potensi hujan tersebut berlalu maka hari-hari tanpa hujan akibat kemarau akan kembali terjadi. Bahkan, kata dia, Kuningan masuk daerah yang berpotensi mengalami kekeringan ekstrem antara 60 hingga 147 hari tanpa hujan.

Baca Juga:  Lestarikan Budaya, ASN di Kabupaten Bekasi Setiap Jumat Harus Pakai Baju Adat

“Prediksi kami musim kemarau tahun ini lumayan panjang dan menetapkan Kabupaten Kuningan siaga kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan hingga Oktober mendatang,” pungkasnya. (Abh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat