Idul Fitri 2022 Kemungkinan Jatuh pada 2 Mei, Ini Penjelasan Kemenag

Ilustrasi Idul Fitri 2022 Kemungkinan Jatuh pada 2 Mei. (Foto: Instagram/@grandzuri.bsd).

“Posisi kriteria berada di area perbatasan. Wilayah Sabang sedikit memenuhi kriteria. Dengan hisab yang dilakukan di Sumatra juga memenuhi kalau menggunakan elongasi geosentrik, Kalimantan dan Jawa sudah memenuhi. Hasil rukyat, pada sidang isbat akan diterima, ini akan seragam pada 2 Mei 1 Syawalnya,” ucap Thomas.

Baca Juga:  Umuh Yakin Bobotoh Tak Akan Bikin Ulah

Thomas menjelaskan posisi bulan pada 29 Ramadhan 1443 atau 1 Mei 2022, di wilayah Indonesia berada pada batas kriteria baru MABIMS. Tingginya sudah di atas 3 derajat, tetapi elongasinya sekitar 6,4 derajat.

Baca Juga:  Soal Kepastian Ibadah Haji dari Arab Saudi, Ini Kata Kemenag

Sebelumnya, Kemenag menyatakan secara hisab posisi hilal awal Syawal di Indonesia sudah memenuhi kriteria baru Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) pada 1 Mei atau 29 Ramadhan 1443 Hijriah.

Pada 1 Mei tinggi hilal antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat.

Baca Juga:  Kemen Marves Sebut Setiap Daerah di Indonesia Tak Paham Potensi Ekonomi, Temasuk Jabar

Menurut kriteria baru MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.