Masih Pakai Jasa Calo Untuk Bikin SIM? Siap-siap Ditindak Polisi

JABARNEWS | DEPOK – Sejak dibuka beberapa waktu lalu, animo pemohon surat ijin mengemudi (SIM) di Depok sangat tinggi. Dan untuk menghindari kerumunan, petugas Satpas 1221 Satlantas Polrestro Depok pun membagi dalam beberapa termin.

Prosedur yang harus dilalui pemohon adalah mengambil nomor antrian, kemudian antri sesuai nomor urut sampai dipanggil oleh petugas untuk tes dan proses cetak SIM. Tiap termin, diberikan kuota 100 pemohon. Sehingga pemohon harus menunggu beberapa waktu sampai proses selesai.

Baca Juga:  Wawalkot Bandung: Wahana Wisata Edukasi Hadirkan Pendidikan Berkualitas

Sayangnya banyak diantara pemohon yang tidak sabar sehingga termakan bujuk rayu penyedia jasa yang menjanjikan dapat mengurus dengan waktu singkat. Kondisi itu membuat pemohon lainnya tidak nyaman karena mereka tetap harus antri bersama yang lain.

Menindaklanjuti laporan warga, petugas Satpas 1221 Satlantas Polrestro Depok melakukan razia di Satpas Pasar Segar. Petugas berkeliling seluruh area dan memantau pergerakan tiap pemohon. Jika ada yang kedapatan menjadi biro jasa maka akan segera ditindak.

Baca Juga:  Inilah Daftar 56 Temuan Hoax Terkait Virus Corona

Kepala Satlantas Polres Metro Depok, Komisaris Polisi Erwin Aras Genda mengatakan, kegiatan ini (razia) merupakan agenda rutin dengan tujuan memberantas peredaran calo.

“Dalam operasi tentu kami selalu melibatkan Tim Reskrim dan Provost. Jika ditemukan tentunya ada tindakan tegas,” katanya di dampingi Kanit Regindent Satlantas Polres Metro Depok, Ajun Komisaris Polisi Agung Permana.

Dirinya juga mengatakan, patroli dan pengawasan rutin ini dilakukan untuk memberi rasa aman dan nyaman pada masyarakat.

Baca Juga:  KPA Purwakarta Intens Cegah HIV Dan AIDS

“Ini merupakan bagian dari tanggungjawab kami (polri),” katanya.

Terkait hal itu, Erwn mengimbau pada masyarakat agar tidak mudah percaya dengan iming-iming yang diucapkan oleh pelaku calo.

“Biasanya modus mereka menawarkan jasa cepat dengan harga yang tentu saja bisa berkali-kali lipat dari biaya biaya normal. Saya tekankan, tidak ada itu istilah jalur khusus, jadi jangan percaya dengan hal-hal seperti itu,” katanya. (Red)