Pengamat: Pembangunan di Papua Cukup Signifikan Harus Dilanjutkan

JABARNEWS | JAKARTA – Direktur Eksekutif Next Policy Fithra Faisal Hastiadi mengatakan meskipun secara ekonomi dampak pembangunan insfratruktur di Papua yang dilakukan Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) selama lima tahun sebelumnya belum menunjukkan hal yang signifikan akan tetapi dinilai cukup baik.

Selanjutnya dalam lima tahun kedepan harus lebih ditingkatkan dalam mengikis persoalan di Papua yang menjadi akar akibat diskriminasi dan ketimpangan ekonomi.

Baca Juga:  Beri Pelatihan SDM, Pemkot Bandung Siapkan Tenaga Kerja ke Jepang

“Belum melihat secara signifikan dampaknya akan tetapi sudah cukup baik dengan memangkas jalur transportasi, seperti semen yang tadinya mencapai satu juta rupiah disana turun menjadi 300-400 ribu rupiah,” kata Fithra dalam diskusi khusus soal Papua di Kawasan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2019).

Masih menurut Fitrha secara global ekonomi di Papua justru mengalami penurunan sebesar 15 persen, faktornya ada proses transisi diverfikasi PT Freeport sehingga ada kontraksi sebesar 38 persen. Dari sektor pertambangan sebesar 30% sumbangsihnya terhadap ekonomi Papua.

Baca Juga:  Satgas Covid-19: Wisatawan ke Subang Bakal di Tes Rapid

“Sehingga investasi infrastruktur dan lainnya di Papua memang butuh waktu untuk mendongkrak ekonomi,” tuturnya.

Sementara itu Pengamat Komunikasi dan Politik Emrus Sihombing menambahkan harus diakui hanya pada era kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla pembangunan di Papua dapat dirasakan masyarakat.

Baca Juga:  Soal Distribusi Bansos di Depok, Begini Kata Mohammad Idris

Menurut Emrus investasi infrastruktur tersebut merupakan barang modal yang tidak bisa langsung dipetik hasil akan tetap tiga lima tahun akan terasa manfaatnya.

“Oleh karenanya pembangunan infrastruktur yang sudah dilakukan Joko Widodo lima tahun lalu harus dilanjutkan untuk lima tahun kedepan,” ucapnya. (Kis)