Menag Yaqut Cholil Qoumas Sebut Bakal Ada Kenaikan Biaya Haji

JABARNEWS | JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag RI) masih terus melakukan upaya dengan membuat sejumlah skenario persiapan pelaksanaan ibadah haji pada tahun 2021 sekarang ini atau tahun 1442 Masehi. Meskipun hingga saat ini pemerintah Arab Saudi masih belum mengeluarkan kepastian apakah ibadah haji tetap terlaksana, termasuk juga kuota yang diterapkan.

“Kami telah susun beberapa skenario penyelenggaraan haji untuk tahun ini. Skenario disusun utamanya berdasarkan asumsi kuota dan penerapan protokol kesehatan dalam perspektif internasional,” kata Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas saat rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI, dilansir dari Kumparan.com, Senin (15/3/2021).

Baca Juga:  PPATK Temukan Aliran Dana Rp1 Triliun ke Parpol Peserta Pemilu 2024, Diduga Hasil Kejahatan

Selain upaya yang dilakukannya tersebut, Gus Yaqut -sapaan akrab Yaqut Cholil Qoumas- mengira pelaksanaan ibadah haji pada masa pandemi Covid-19 akan memiliki banyak resiko, termasuk dalam hal pembiayaan. Perkiraan naiknya biaya haji pada tahun ini kata Gus Yaqut, dikarenakan beban pembiayaan kepada jemaah haji juga akan meningkat.

“Kami kira dapat dimaklumi bersama bahwa penyelenggaraan haji di masa pandemi berkonsekuensi pada pembiayaan. Ada beberapa hal yang mempengaruhi pembiayaan sehingga diperlukan penyesuaian BPIH. Terdapat 4 variabel yang paling berpengaruh: kuota, protokol kesehatan, pajak tambahan dan kurs,” kata Gus Yaqut.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Kesehatan 13 Juni 2022, Pemilik Rasi Bintang Sagitarius dan Capricorn

“Secara matematis, semakin kecil kuota yang diberangkatkan, makin besar beban biaya per orangnya,” tambahnya.

Variabel yang mempengaruhi pembiayaan ibadah haji kata dia, adalah untuk transportasi dan penerapan protokol kesehatan. Mulai dari adanya kewajiban melaksanakan tes swab hingga transportasi.

Maka dari itu, ia berharap ada sinkronisasi Kemenag bersama Kemenkes dan Kementerian Perhubungan dalam upaya penghitungan kembali biaya pelunasan bagi tiap-tiap jemaah haji.

Baca Juga:  Dari "Street" Lahirlah Komunitas Street Skate Family

“Adanya sinkronisasi protokol akan memudahkan kami dalam mengimplementasikan skenario dan menghitung biaya secara lebih tepat,” tutur Gus Yaqut.

Selain itu, pemerintah memastikan terus melakukan berbagai upaya persiapan pelaksanaan ibadah haji, meski pemerintah Saudi belum memberikan keputusan akhir. Kemenag selalu mempersiapkan dengan berbagai kemungkinan yang akan terjadi, seperti pembatasan kuota yang akan ditetapkan.

“Dari sisi pemerintah, dengan dukungan seluruh pihak insyaallah kami siap selenggarakan haji tahun ini jika pemerintah Saudi memberikan akses berapapun kuotanya,” pungkasnya. (Red)