KH Said Aqil Siraj Sapa Gus Ami Calon Presiden 2024

JABARNEWS | JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siraj menyapa Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar sebagai Calon Presiden (Capres) tahun 2024.

Kiai Said melontarkan sapaannya tersebut di depan peserta seminar pembukaan Muktamar Pemikiran Dosen PMII di kampus IAIN Tulungagung, Senin (5/4/2021).

“Yang saya hormati Ketua Majelis Ika PMII Gus Doktor Muhaimin Iskandar Calon Presiden 2024,” kata Kiai Said yang berkomunikasi secara daring, Senin (5/4/2021).

Sementara di gedung Arief Muttaqien, terlihat hadir Abdul Muhaimin Iskandar yang juga menjabat Wakil Ketua DPR RI.

Di deretan kursi depan terlihat juga Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid atau Gus Jazil, Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar, Anggota DPR RI Anggia Ermarini yang juga Ketua Umum Fatayat NU, serta puluhan rektor dan ratusan dosen dari berbagai kampus negeri dan swasta.

Baca Juga:  Pemerintah Tolong Pulangkan Narmi, 13 Kerja Jadi TKW di Arab Saudi Tak Jelas Nasibnya

Muktamar Pemikiran Dosen PMII di IAIN Tulungagung berlangsung selama tiga hari, yakni 5-7 April. Pada seminar sesi pertama, Kiai Said Aqil Siraj yang berkomunikasi secara daring, menjadi narasumber tunggal. Seminar sesi pertama tersebut, mengusung tajuk “Indonesia Emas, Isu dan Tantangan Masa Kini”.

Sementara menanggapi sapaan Kiai Said, Muhaimin Iskandar yang telah berganti panggilan dari Cak Imin menjadi Gus Ami (Abdul Muhaimin Iskandar), menanggapi datar. Gus Ami mengatakan, menjadi Capres 2024 merupakan amanah sebagai ketua umum.

Baca Juga:  Ini Kronologi Sembilan Kuda Mati Terpanggang di Bogor

“Sebagai ketua umum, kita punya amanah untuk itu (Capres 2024),” kata Gus Ami seperti dilansir dari Sindonews.

Namun kendati demikian, pilpres 2024 menurut Gus Ami masih lama. Yakni masih sekitar 3-4 tahun lagi. Yang dilakukan saat ini, adalah melakukan kerja secara maksimal.

“Tapi masih lama. Yang penting kita bekerja maksimal,” tambah Gus Ami.

Sementara saat membuka acara muktamar, Gus Ami mengatakan, ada tiga hal yang harus menjadi prioritas pemulihan (recovery) pasca-pandemi.

Pertama kata dia, adalah recovery di bidang ekonomi, khususnya ekonomi pertanian dan yang kedua adalah pemulihan di sektor pendidikan.

Baca Juga:  Tiga Hari di Kamar Mayat, Identitas Pria yang Tertabrak Kereta Api di Tasikmalaya Akhirnya Terungkap

“Sektor pendidikan menjadi korban yang sangat dahsyat dari pandemi ini, terutama pendidikan sekolah tingkat menengah yang tidak semua bisa mengikuti pola pendidikan online. Ini harus jadi prioritas penanganan pasca-pandemi,” ujarnya.

Prioritas penanganan ketiga pasca pandemi, kata Gus AMI, yakni pemulihan di bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Tiga prioritas ini yang harus menjadi ujung tombak utama penanganan pasca pademi. Saya kira ini harus digali dalam Muktamar ini agar bisa menangani keadaan dengan cepat,” kata mantan Menakertrans tersebut. (Red)