Menkes Sebut 105 Daerah Alami Kenaikan Kasus Covid-19, Varian Baru Ini Dimonitor

JABARNEWS – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan adanya virus corona varian terbaru delta.

Virus yang mengakibatkan penyakit Covid-19 itu bernama AY.4.2. Virus corona varian terbaru Delta itu berpotensi mengkhawatirkan sebab memicu angka kasus di sejumlah negara Eropa.

“Kami sudah lihat bahwa di Inggris ada satu varian yang berpotensi mengkhawatirkan, yaitu AY.4.2 yang belum masuk di Indonesia yang terus kami monitor perkembangannya seperti apa,” kata Menkes dalam keterangan pers secara virtual, Senin 25 Oktober 2021.

Baca Juga:  Sempat Tertunda, Wander Luiz Diperkirakan Tiba ke Bandung Besok

Baca Juga: Wow! Ini Dia Peternakan Paling Ekstrim Yang Bisa Membahayakan Nyawa

Budi Gunadi Sadikin mengatakan, varian AY.4.2 merupakan turunan dari varian Delta yang meningkatkan kasus konfirmasi Covid-19 di Inggris dalam waktu yang cukup lama.

Yakni sejak Juli hingga Oktober 2021. “Kasusnya masih terus meningkat,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Sejumlah pakar di Inggris menyebut AY.4.2 atau Delta Plus itu dapat menyebar lebih cepat daripada varian Delta biasa.

Baca Juga: Berkaca (Lagi) pada Riset Mikroplastik atas Produk Aqua, 93 Persen Terjadi Kontaminasi

Baca Juga:  Bocah Lima Tahun Asal Cianjur Tewas Lantaran Tenggelam Saat Bermain

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) telah memindahkan varian ‘Delta Plus’ ke dalam kategori varian yang sedang diselidiki untuk memantau risiko yang terjadi saat bersarang di tubuh manusia.

“Kami sudah memonitor kemungkinan varian baru,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Menurut dia, dari pemantauan situasi yang dilakukan dalam empat pekan terakhir di 34 provinsi, kasus konfirmasi Covid-19 kembali menunjukkan tren peningkatan dalam dua pekan terakhir.

Baca Juga:  Orang Tua Brijadir J Laporkan Barang Berharga dan Sejumlah Uang Anaknya Hilang

Baca Juga: Driver Online Jadi Sasaran kekerasan di Purwakarta, Begini Kesaksian Pelaku

Namun, menurut Budi Gunadi Sadikin, peningkatan kasus Covid-19 itu masih berada di batas aman ketentuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Memang angkanya masih tidak mengkhawatirkan dan berada di ‘benchmark’ batas aman WHO, tapi kita mencoba mengantisipasi lebih dini,” kata Menkes.

“Supaya jangan sampai euforia berlebih membuat kita lengah, tidak waspada, dan kenaikan kasus di 105 kabupaten/kota terkontrol,” kata Budi Gunadi Sadikin.***