Ini Perjalanan Diana Sastra Sebelum Menjadi Ratu Tarling Cirebonan

JABARNEWS | CIREBON – Warga Cirebon, Indramayu dan sekitarnya pastinya tidak asing lagi mendengar nama Diana Sastra, sosok ratu tarling pantura.

Kekinian diketahui tarling merupakan jenis musik perpaduan antara gitar dan suling yang sangat populer di wilayah pesisir pantai utara khususnya daerah Cirebon, Jawa Barat.

Musik tarling itulah, yang membawa nama Diana Sastra melambung tinggi di dunia musik dangdut di wilayah Jawa Barat, khususnya di wilayah Cirebon indramayu hingga saat ini ia selalu membawakan musik dangdut tarling ke sejumlah daerah.

Wanita kelahiran 14 Maret 1978 in, Diana Sastra meniti karier di dunia musik dangdut sejak ia muda sekitar tahun 1997. Diusia yang masih cukup muda itu, ia sudah memiliki bakat bernyanyi dan kerap mengikuti beberapa audisi.

Baca Juga:  Ratusan Rumah di Medan Terendam Banjir, Tinggi Air Capai 1,5 Meter

“Hobi menyanyi dari kecil, dulu sempat mengikuti lomba di salah satu radio, tapi tidak jadi juara karena cadel,” kata Diana Sastra saat dikunjungi Jabarnews di kediamannya yang termasuk Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon. Rabu (16/12/2020)

Namun, lanjut Mbok Diana panggilan akrab Diana Sastra, ia tidak patah semangat setelah gagal jadi juara. Ia justru diajak oleh salah satu juri untuk nyanyi bareng di sebuah panggung acara disalah satu Desa yang ada di Kabupaten Cirebon.

“Saya diajak nyanyi bareng oleh salah satu juri saat audisi di salah satu radio, dengan honor manggung sebesar lima belas ribu, itu bagi saya sudah cukup besar,” katanya.

Baca Juga:  Relawan Sojo Masifkan Strategi Kemenangan Jokowi Di Majalengka

Seiring dengan berjalanya waktu, selama enam bulan pertama dari meniti karir itu. Ia mendapat dukungan dari sejumlah senior dan sahabatnya untuk terus maju di dunia musik tarling.

“Dari situ saya mulai belajar, pertama saya beli kaset sepayung loroan, dari situ ia belajar lagu-lagu tarling, dan akhirnya bisa menguasai beberapa lagu tarling yang saya bawakan dari panggung ke panggung,” katanya.

Kemudian selang beberapa lama, ia bertemu dengan seorang produser yang merekrut penyanyi tarling Cirebonan di Dian Record Jakarta. Kemudian ia langsung diajak rekaman dan di kontrak selama dua tahun oleh Dian Record.

Baca Juga:  Hanyut Di Air Terjun Simbolon, Ditemukan Tim SAR Sudah Tak Bernyawa

“Alhamdulillah berkat kesabaran dan kegigihan saya, saya bisa membuktikan ke keluarga, jika menyanyi tidak melulu negatif. Saya bisa buktikan dengan kontrak selama dua tahun dengan Dian Record,” katanya.

Pelantun lagu keder balike dan mujaer mundur itu, mengaku, dalam berkarya dari tahun 1997 hingga saat ini, sudah merilis 31 album, dan ratusan judul lagu tarling. Ada juga beberapa lagu hits seperti keder balike, bandeng mencelat, lanang kobra, mujaer mundur, arjuna ireng dan remang-remang.

“Hingga saat ini lagu yang paling hits keder balike, dan arjuna ireng disukai banyak masyarakat, selain itu juga lagu remang-remang yang saat itu disukai almarhum Gus Dur,” katanya.

Penulis: Abdul Rohman