Pasar Real Estate Diperkirakan Alami Lonjakan di Tahun 2021

JABARNEWS | BANDUNG – Ekonom dari ANZ, salah satu bank terbesar di Australia memperkirakan terjadinya lonjakan harga di pasar real estate untuk tahun 2021. ANZ memperkirakan harga hunian akan tumbuh rata-rata sebesar 17 persen secara nasional pada akhir tahun akibat dari rendahnya suku bunga perbankan dan menguatnya permintaan.

Menurut ekonom Felicity Emmet dan Adelaide Timbrell dalam catatan penelitiannya menjelaskan Kombinasi dari permintaan yang kuat dan pasokan yang rendah mendorong harga naik dengan tajam.

Pembiayaan perumahan juga telah meningkat 76 persen sejak titik terendah di bulan Mei, investor telah kembali ke pasar, Auction Clearance Rates mendekati 80 persen, dan rumah tinggal diperkirakan mengalami kenaikan harga yang signifikan.

Emmett dan Timbrell juga mengungkapkan kota termahal di Australia, Sydney, siap untuk tumbuh sebesar 19 persen, sebuah langkah yang akan mendorong harga hunian rata-rata menjadi $1,3 juta. Yang lebih luar biasa adalah bahwa ANZ melihat harga hunian melonjak hampir dua digit di setiap pasar secara bersamaan.

Baca Juga:  Duh! Kekek 70 Tahun Jadi Tersangka Kasus Penyerangan Pegawai Kejaksaan di Purwakarta

Perth, yang selalu lesu selama bertahun-tahun, diperkirakan akan menyamai pertumbuhan Sydney sebesar 19 persen pada tahun 2021. Ini akan diikuti oleh Hobart dengan kenaikan harga hingga 18 persen.

Melbourne, Brisbane, Canberra dan Darwin semuanya diperkirakan tumbuh 16 persen, sementara Adelaide diperkirakan akan menempati peringkat kota paling rendah dengan 13 persen. Lonjakan harga seperti ini terakhir kali terjadi pada akhir tahun 1980-an, tepat sebelum Australia memasuki resesi besar terakhirnya.

Sementara menurut penelitian yang menggunakan analisis serupa dengan pemodelan skenario Reserve Bank of Australia, harga rumah akan naik 25 persen antara saat ini hingga akhir 2023.

Baca Juga:  Keberadaan Kadin Diyakini Bantu Akselerasi Kebangkitan Ekonomi Kota Bandung

Sementara itu, salah satu perusahaan Crown Group Indonesia menyampaikan kepercayaan pasar menguat pasca pandemi Covid-19 selama tahun 2020 yang melanda Australia dan Dunia.

“Keyakinan pasar kembali menguat setelah melihat keberhasilan Australia dalam mengatasi pandemi Covid-19 yang menjadikan Australia menjadi salah satu negara terbaik dalam menangani pandemi ini,” kata S&M Director Crown Group Indonesia Tyas Sudaryomo, Senin (26/4/2021)

Ditambah dengan beberapa kebijakan dari pemerintah salah satunya melalui RBA yang Kembali memotong tingkat suku bunga perbankan sehingga menciptakan rekor suku bunga terendah dalam sejarah guna mendorong proses perbaikan ekonomi Australia.

“Sehingga banyak yang percaya bahwa proses perbaikan ekonomi dapat berjalan lebih cepat dari perkiraan awal. Ditambah tingkat permintaan yang kembali tinggi pasca pandemi setelah melandai selama tahun 2020,” ucapnya.

Baca Juga:  Tol Cipali KM 73 Padat

Perlu dipahami bahwa Australia merupakan salah satu negara yang dikenal memiliki fundamental ekonomi yang sangat kuat serta stabilitas politik yang cukup stabil di Dunia.

Reserve Bank of Australia memproyeksikan pertumbuhan PDB sekitar 5 persen selama tahun 2021. Sementara Deloitte Access Economics memproyeksikan pertumbuhan PDB tahun 2021 sebesar 4,4 persen.

Berdasarkan asumsi bahwa pembatasan domestik secara bertahap berkurang saat vaksin diluncurkan, dan perbatasan internasional dibuka kembali secara bertahap.

“Sehingga saya kira wajar apabila proses perbaikan ekonomi diyakini bisa lebih cepat dari perkiraan. Dan saya pikir, ini adalah waktu yang tepat bagi para investor luar negeri termasuk dari Indonesia untuk kembali masuk,” tutupnya. (Red)