Sejarah Desa Kamasan Bandung, Tempat Lahirnya Istri Soekarno Dan Daerah Pengrajin Emas

JABARNEWS | BANDUNG – Desa Kamasan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat Merupakan salah satu desa tempat lahirnya salah seorang Istri Mantan Persinden RI soekarno, Inggit Garnasih.

Desa Kamasan juga dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kerajinan perhiasan emas dan perak yang cukup terkenal pada zaman kerajaan.

Dilansir dari Pikiranrakyat.com, dalam Bahasa Sunda Kamasan berarti pengrajin perhiasan emas. Hal itu tentunya mebuat tempat ini di sebut desa kemasan.

Baca Juga:  Korupsi DPRD Purwakarta: Pimpinan Dewan Dicecar JPU Kaitannya Bimtek Fiktif

Sejumlah literatur yang ditelusuri termasuk naskah berjudul Sejarah Banjaran, karya salah seorang sesepuh Ocin Kosasih, Desa Kamasan tak lepas tokoh sentral bernama Raden Jayamantri.

Dari riwayat yang diceritakan R.D Suriadilaga kepada Ocin, Raden Jayamantri dilansir sebagai salah seorang keturunan Prabu Siliwangi.

Dalam naskah tersebut, disebutkan pula bahwa Jayamantri dikenal oleh masyarakat Desa Kamasan sebagai Eyang Kamasan meski sejumlah sesepuh lain mengafiliasikan Eyang Kamasan sebagai tokoh lain.

Baca Juga:  Jenis Sayuran Dan Buah Yang Perlu Dikonsumsi Oleh Pasien Covid-19

Jayamantri sendiri sebenarnya diceritakan sebagai sosok sederhana yang meninggalkan kedudukan ayahnya Sunan Sirapani sebagai Bupati.

Ia lantas hidup sebagai seorang petani dan memiliki keahlian sebagai pembuat perhiasan seperti cincin, kalung dan gelang dari bahan emas. Dalam bahasa Sunda, membuat perhiasan dari emas dikenal dengan sebutan ngamasan.

Keahlian Jayamantri dalam ngamasan tersebut dikenal banyak orang bahkan sampai sejumlah nama besar seperti Dalem Wangsanata atau yang lebih dikenal sebagai Dipati Ukur pun memesan perhiasan kepadanya.

Baca Juga:  Ini Manfaat Biji Ketapang Yang Jarang Diketahui Orang

Mengetahui Jayamantri tinggal di wilayah Keadipatiannya, Dipati Ukur pun lantas menyebut wilayah itu sebagai Kamasan.

Hingga kini, wilayah itu pun dikenal sebagai Kamasan yang kemudian dijadikan salah satu nama desa di Kecamatan Banjaran. (Red)