Apa Manfaat Glutamat Pada Asi? Ini Penjelasannya

JABARNEWS | BANDUNG – Air susu ibu (ASI) dikenal sebagai makanan utama dan sumber perlindungan penting bagi bayi baru lahir. ASI mengandung banyak nutrisi seperti glutamat atau asam amino bebas (FAA) yang merupakan sumber nitrogen yang baik untuk bayi.

Menurut dr Johanes Chandrawinata, Ahli Gizi Klinis di RS Melinda Bandung mengatakan, Glutamat, berbagai zat gizi makro, zat gizi mikro, dan zat bioaktif yang terkandung dalam ASI menjadikannya makanan pertama yang ideal untuk bayi.

Baca Juga:  Jaksa Agung Tunda Eksekusi Baiq Nuril

“Adanya zat bioaktif dalam ASI menunjukkan pentingnya ASI sebagai makanan fungsional yang berperan penting dalam daya tahan dan kesehatan bayi,” ujar dr Johanes dilansir pada mistar.id pada (21/08/2021)

Dia memaparkan sebuah studi oleh Berthold Koletzko yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Nutrition and Metabolism 3 Desember 2018 menjelaskan bahwa kadar glutamat bebas dalam ASI 6 kali lebih tinggi dari susu formula lainnya. Pada bayi baru lahir, glutamat dan glutamin merupakan faktor pertumbuhan sel epitel usus.

Baca Juga:  Jadwal SIM Keliling Kota Bandung 31 Agustus 2018

“Glutamat dan glutamin meningkatkan fungsi penghalang usus dan mempengaruhi perkembangan sel-sel imunitas. Dari segi antropometri, glutamat dan glutamin ternyata juga membantu peningkatan tinggi dan berat bayi,” kata dia.

Karena ASI sangat penting bagi bayi, dr Johanes juga memberikan beberapa tips bagi ibu menyusui agar bisa mengatur pola makannya, supaya produksi ASI juga tidak terganggu.

Baca Juga:  Tiga Kapolres Baru disumpah Tidak Melakukan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

“Selama menyusui, kebutuhan kalori ibu meningkat 330-400 kkal per hari untuk produksi ASI. Untuk mendapatkan kalori ekstra ini, Anda bisa meningkatkan asupan makanan bernutrisi tinggi seperti 1 roti gandum utuh dengan 16 gram (1 sendok makan) selai kacang, satu buah pisang ukuran sedang, atau 225 gram yogurt.” ujarnya

“Usahakan selalu pilih makanan yang sehat untuk membantu produksi ASI,” tambah dr. Johanes. (Red)