Tips Jitu Memaksimalkan Asuransi untuk Investasi, Ini Caranya

JABARNEWS | BANDUNG – Investasi tak melulu saham, reksadana, deposito, emas, dan properti. Ternyata asuransi yang tujuan utamanya sebagai proteksi atau perlindungan diri bisa dijadikan investasi.

Agar investasi dalam bentuk asuransi menjadi maksimal. ada beberapa tips yang bisa kalian lakukan. Dengan begitu investasi kali ini menjadi sukses.

Berikut beberapa tips Memaksimalkan Asuransi untuk Investasi yakni:

Pertama. Perluas manfaat pertanggungan – Asuransi memang bukan investasi, tetapi manfaat jangka panjang inilah yang membuatnya mirip investasi. Sama-sama untuk masa depan. Semakin kamu berasuransi dalam jangka panjang, makin banyak uang pertanggungan yang diterima.

Baca Juga:  Waduh! Pondok Pesantren di Bogor Ini Ada 65 Kasus Covid-19

Manfaat pertanggungan asuransi pada dasarnya terbatas. Sebaiknya perluas manfaatnya agar lebih banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan.

Kedua. Tertib membayar premi – Tips yang selanjutnya adalah tertib membayar premi agar asuransi tetap aktif atau batal. Dengan begitu, kamu bisa menikmati manfaat yang tercantum di dalam polis.

Baca Juga:  Mantul, Warga Binaan di Lapas Purwakarta Dibekali Pertanian Hidroponik

Jika nyatanya tidak aktif gegara kamu terlambat atau menunggak premi, maka hakmu otomatis dicabut. Kamu tidak dapat melakukan klaim atas kerugian yang diderita.

Ketiga. Lirik asuransi unit link – Asuransi unit link adalah jenis asuransi yang mengkombinasikan dua produk, yakni asuransi dan produk investasi. Jadi, asuransi unit link merupakan produk asuransi yang memberi manfaat perlindungan sekaligus investasi.

Baca Juga:  Duh! Di Twitter Ada Gerakan Uninstall WhatsApp, Ini Alasannya

Asuransi unit link sangat pas buat kamu yang menyukai investasi jangka panjang dan bermaksud meningkatkan kekayaan. Kamu akan mendapatkan dua keuntungan sekaligus dalam satu polis.

Dalam manfaat investasi ini, perusahaan asuransi menjamin uang tunai jika nasabah membayar premi secara konsisten. Kamu dapat memilih investasi berdasarkan kebutuhan maupun profil risiko. (Red)