MTsN 1 Purwakarta Jadi Sekolah Favorit

JABARNEWS | PURWAKARTA – Dulunya, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Purwakarta dikenal sebagai sekolah buangan, namun kini gelar tersebut berubah menjadi sekolah favorit. Pasalnya dari tahun 2010 lalu sekolah tersebut mulai kebanjiran siswa.

“Ya dulu MTsN 1 Purwakarta ini sepi peminatnya, maka tak heran dijuluki sebagai sekolah buangan. Maksud sekolah buangan itu, siswa yang tidak diterima di sekolah negeri favorit maka pada mendaftar ke sini,” ujar Kepala MTSN 1 Purwakarta, H. Jarirudin saat ditemui di ruangan kerjanya, Selasa (16/4/2019).

Namun lanjut dia, pada 2010 dengan program kepesantrenan, MTsN 1 Purwakarta bisa menghapuskan gelar sekolah buangan.

“Kami menginovasi kurikulum keagamaan, dan pada tahun 2013 kurikulum tersebut mulai diakui oleh Pemerintah Provinsi Jawa barat. Dari sanalah sekolah ini tidak berpredikat sebagai sekolah buangan lagi,” katanya.

Ia menjelaskan, tren baru di Madrasah Tsnawiyah Negeri 1 Purwakarta, merupakan sekolah dengan kurikulum yang menggabungkan antara ajaran agama Islam dan pengetahuan umum ini mulai mendapat Respon tinggi bagi orangtua yang anaknya lulus Sekol Dasar (SD) ataupun Madrasah Ibtidaiyah (MI).

Baca Juga:  Studi Purwakarta Usulkan Pemkab Purwakarta Terapkan PSBB

Bahkan lanjut dia, di tahun 2019 jumlah pendaftar di MTsN 1 Purwakarta mencapai lima kali lipat dari kuota bangku yang tersedia.

“Tahun 2019, kami menerima 839 siswa yang medaftar, sedangkan kuotanya kami bisa terima sebanyak 288 siswa saja. Untuk itu kami lakukan seleksi bagi siswa yang mau bersekolah disini, sebenarnya kami berat hati harus menolak siswa yang daftar ke sini, tapi karena over load mau gimana lagi,” ujarnya.

Selain dikenal sebagai Madrasah berbudaya berlingkungan, kini MTsN 1 Purwakarta dikenal juga sebagai Madrasah berasrama. Dimana para siswa selain bisa belajar di sekolah umum, MTsN Purwakarta juga bisa di belajar di Pondok Pesantren dan siswa bisa menginap.

“Siswa harus bisa lancar membaca Al-Quran dan paham, ini merupakan target dari pontren ini khususnya bagi siswa yang bersekolah di MTsN 1 Purwakarta, dengan biaya yang terjangkau dengan segala fasilitasnya makan, tempat tinggal, dan tempat tidurnya siswa,” ujar Jarirudin.

Baca Juga:  Ini 14 Sasaran Operasi Zebra Jaya 2022, Catat Tanggal Operasinya

Ia menambahkan, MTsN 1 Purwakarta sangat tepat untuk tempat belajar bagi siswa lulusan SD atau MI khususnya yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.

“Karena mereka akan mendapatkan ilmu yang lebih lengkap yaitu ilmu umum dan ilmu agama. Lebih lagi bagi orang tua yang mengharapkan anaknya memiliki bekal yang cukup dan seimbang dalam meniti kehidupan yang semakin komplek dengan segala macam permasalahannya,” kata Jarirudin.

Dihubungi terpisah, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Purwakarta, Tedi Ahmad Junaedi mengatakan, animo masyarakat terhadap sekolah berbasis agama masih sangat tinggi. Disaat para pelajar SD/MI sedang mengikuti USBN, para orang tua yang mendaftarkan anaknya ke MTs sudah banyak.

Baca Juga:  Febri Diansyah Pamit Dari KPK

“Padahal, daya tampung siswa di sekolah itu hanya 288 pelajar. Tapi, yang sudah daftar mencapai 839 pelajar,” ujar Tedi.

Hal ini membuat Tedi berkeyakinan Madrasah di Purwakarta tidak akan ditinggalkan oleh muridnya dan tak akan lagi dikenal sebagai sekolah buangan.

Karena itu, Tedi terus berupaya meningkatkan pelayanan agar Madrasah tetap digemari. Salah satunya dengan membuat terobosan-terobosan menuju ke arah positif serta kekinian. Seperti, di MTsN 1 Purwakarta, terkenal dengan sebutan Madrasah Berbasis Lingkungan, hingga Madrasah Berasrama.

“Kita akan terus mendorong, supaya Madrasah yang ada di Purwakarta bisa bersaing dengan sekolah umum,” ujarnya.

Tedi menyebutkan, di wilayah kerjanya ada tiga Madrasah Tsanawiyah yang statusnya negeri. Yaitu MTsN 1 Purwakarta, MTsN 2 Plered, serta MTsn 3 Bojong. Sampai saat ini, siswa yang belajar di ketiga Madrasah Negeri jumlahnya banyak. (Gin)

Jabarnews | Berita Jawa Barat