Tiga Formula Menduniakan Kriya Ala Dekranasda Kota Bandung

JABARNEWS | BANDUNG – Unik, bernarasi, dan tetap memiliki karakter budaya. Inilah formula ala Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bandung, Siti Muntamah Oded agar kerajinan tangan Kota Bandung bisa bersaing di pasaran.

Wanita yang akrab disapa Umi Oded itu pun optimis, jika rumus ini dipakai pengrajin, kriya Kota Bandung bisa tembus pasar internasional.

“Ketiga hal tersebut penting agar seni kerajinan tangan dari Kota Bandung bisa dikenal pangsa pasarnya,” kata Umi Oded saat menghadiri pameran fesyen dan kerajinan tangan bertajuk #LocalVocal di Graha Manggala Siliwangi, Kamis (18/4/2019).

Baca Juga:  Uu Ruzhanul Ulum Sebut Kegiatan Keagamaan di Jabar Diminati Masyarakat

Saat ini, lanjut Umi, pihaknya terus mendorong perajin untuk menghidupkan karakter Kota Bandung ke dalam hasil karyanya. Karakter Kota Bandung itu ingin dihidupkan melalui ikon kotanya, yaitu bunga patrakomala dan burung cangkurileung. Selama ini, karya-karya kerajinan tangan belum menyentuh dua ikon tersebut.

“Belum ada yang mengarahkan ke sana. Insya Allah itu tugasnya Dekranasda,” imbuhnya.

Di sisi lain, ia terus mengembangkan potensi perajin melalui kurasi dan eksibisi. Pameran #LocalVocal ini juga merupakan hasil kerja sama antara Dekranasda dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung.

Baca Juga:  Keren! Sensasi Baru Menonton Film 3D Ada di Ciamis

“Kita tingkatkan terus kreativitas perajin, menumbuh-suburkan mereka sesuai dengan visi Dekranasda. Yaitu mengembangkan pengrajin yang berkarakter unggul dan mandiri. Itu kita terus dorong,” ujar ibu tujuh anak itu.

Ia berharap, Dekranasda tidak sekadar mengasah potensi perajin tetapi juga bisa membukakan peluang untuk mengakses pasar.

“Harapannya, dengan kegiatan seperti ini, pangsa pasar bisa melihat produk-produk para perajin,” katanya.

Baca Juga:  Mayat Tanpa Busana Ditemukan di Sungai Citiis, Korban Diduga ODGJ

Tak hanya pasar lokal, Dekranasda Kota Bandung juga menyasar pasar internasional dengan mengikuti pameran di luar negeri. Agenda terdekat adalah memberangkatkan lima perajin hasil kurasi Dekranasda ke pameran di Filipina.

“Kita akan berangkat ke Manila Fame untuk mengikuti pameran. Dari 190 produk yang terkurasi, kita sudah membuat klasifikasi. Ada yang kita bawa ke Manila, ada yang ke Inacraft di tingkat nasional, ada yang local.” bebernya. (Red)