Dedi Mulyadi: Airlangga Raih 468 Dukungan

JABARNEWS | BANDUNG – Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengklaim sosok Airlangga Hartarto hingga saat ini telah meraih dukungan 80 persen dari peserta musyawarah nasional atau 468 pemilik suara sah terdiri dari DPD tingkat satu, dua dan ormas di bawah naungan partai ini.

“Sampai saat ini sudah 468 suara atau 80 persen sudah menyatakan dukungan kepada Airlangga. Jadi dukungan itu telah dilakukan DPD tingkat satu, DPD tingkat dua dan ormas sayap partai,” kata Dedi Mulyadi di Kantor DPD Golkar Jawa Barat Jalan Maskumambang, Kota Bandung, Selasa (9/7/2019).

Baca Juga:  RSI Peduli Pertumbuhan Balita di Toba dan Samosir

Dedi mengatakan seluruh dukungan untuk Airlangga tersebut didasarkan rapat pleno di DPD-nya masing-masing baik di tingkat I dan II dengan dibubuhi tanda tangan basah dan stempel.

“Dan itu sifatnya mengikat baik secara moral organisasi maupun secara administrasi organisasi,” kata Dedi.

Menurut dia, dukungan terhadap Airlangga bisa dipertanggungjawabkan secara moral baik secara organisasi maupun pribadi yang muncul karena kesadaran dan dengan jumlah dukungan itu sosok Airlangga diterima oleh seluruh lapisan partainya.

Baca Juga:  Bey Machmudin Pastikan Tak Ada Korban Jiwa Akibat Angin Puting Beliung di Kawasan Rancaekek

“Hal ini membuktikan kandidat petahana itu telah bekerja dengan baik karena mampu membangun komunikasi hingga tingkat bawah. Kepemimpinan Pak Airlangga mendapat apresiasi dari segenap partai. Jadi bukan hanya milik elit di Jakarta,” katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan dukungan terhadap Airlangga Hartarto yang kini sudah mencapai 80 persen memiliki bukti kuat.

“Apabila kami memiliki dokumen jelas, foto ada, peristiwa dukungan ada. Seluruh regulasi politik ini kan harus didukung aspek administrasi yang memadai,” kata dia.

Baca Juga:  Ibadah Umroh Kembali di Buka, Begini Penjelasan Kemenag Kabupaten Purwakarta

Lebih lanjut ia juga meminta kepada pihak-pihak yang sudah tidak menjadi bagian Partai Golkar agar tidak mencampuri proses munas.

Menurut dia, berbagai dinamika jelang agenda munas Partai Golkar agar diselesaikan sendiri oleh internalnya.

“Jadi kalau bukan dari aspek yang bisa mendukung, dari luar, jangan mencampuri. Biarkan diselesaikan oleh yang punya otoritas,” katanya. (Ara)

Jabar News | Berita Jawa Barat