Wacana Menteri Muda di Kabinet Jokowi, Ini Pandangan PKB

JABARNEWS | JAKARTA – Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) pada periode kedua dinilai sangat membutuhkan para menteri muda yang memiliki kemampuan sebagai eksekutor terhadap sejumlah program yang dicanangkan dalam visi misi lima tahun ke depan.

Demikian pandangan Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding dalam diskusi Dialektika Demokrasi “Menteri Muda, Rekonsiliasi atau Balas Budi?”, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/8/2019).

Baca Juga:  Kecelekaan Maut di Bekasi Diinvestigasi oleh KNKT, Ini Titik Fokusnya

Karding menyatakan bahwa kecepatan diera teknologi digital, maka sumber daya manusia yang kompetebel dan kompeten adalah menjadi kata kunci untuk kita bisa kompetitif.

“Terlalu banyak program dan rencana tetpi tidak bisa dilaksanakan percuma jika tidak mampu kompetitif,” kata Karding.

Maka dari itu, Karding mengingatkan setidaknya ada tiga komitmen dan visi. Dimana, Presiden Jokowi akan lebih aktif dan memberi warna di era globalisasi saat ini.

Baca Juga:  Operasi Pekat Lodaya 2024, Polisi Fokus Pemberantasan Premanisme di Sukabumi

Ketiga komitmen dan visi tersebut yakni sumber daya manusia yang unggul, mandiri dan kompetitif.

“Yang paling utama yang digarisi oleh pak Jokowi penguatan sumber daya manusia (SDM),” tuturnya.

Masih menurut Karding, tantangan ke depan bagi Indonesia adalah soal kebersamaan sebagai sebuah persatuan bangsa pasca Pilpres 2019 kemarin.

Baca Juga:  Soal Pemulangan 12 Warga Jabar di Myanmar, Ridwan Kamil Terus Berkoordinasi dengan Kemenlu

Oleh karena itu, kata dia, fokus utama dalam waktu dekat ini adalah bagaimana memperkokoh persatuan, dengan cara mengembangkan pemikiran-pemikiran terutama tafsir keagamaan.

Tafsir tersebut yakni di dalam Islam disebut rahmatan lil alamin, atau moderat, inklusif toleran dan seterusnya.

“Tiga hal itu menjadi tantangan visi sekaligus tantangan bagi pemerintahan ke depan,” tegasnya. (Kis)

Jabar News | Berita Jawa Barat