Ini Upaya Cegah Stunting Ala Pemkab Garut

JABARNEWS | GARUT – Sebagai upaya mencegah kasus kekerdilan yang saat ini menjadi perhatian serius pemerintah, baik pusat, provinsi, maupun daerah. Pemerintah Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat menyiapkan makanan untuk asupan gizi anak-anak.

“‘Stunting’ (kekerdilan) disebabkan asupan gizi yang kurang baik, untuk itu pemerintah telah memberikan makanan untuk menambah gizi,” kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman di Garut, Minggu (11/8/2019).

Pemkab Garut terus mendata dan menelusuri anak yang terjangkit kekerdilan hinga pelosok desa, di kawasan perkotaan, maupun di Garut bagian selatan dan utara.

Baca Juga:  Yuk Simak Cara Menggunakan Serum Wajah Dengan Benar

Upaya yang dilakukan Pemkab Garut, kata dia, dengan melakukan pemeriksan intensif terhadap pertumbuhan anak, seperti mengukur tinggi dan berat badan anak.

“Kami terus periksa tinggi badan anak yang ‘stunting’, dilihat terus perkembangannya dengan keliling ke semua desa,” kata pria bergelar dokter itu.

Pemkab Garut juga perlu terus berinovasi dalam memberikan makanan tambahan kepada anak-anak agar tidak merasa bosan.

Baca Juga:  Yuk Ikuti Sensus Penduduk Online, Begini Tutorialnya

Selama ini, lanjut dia, makanan tambahan yang biasa dipasok kepada anak-anak, seperti biskuit, seringkali tidak habis, sehingga menjadi perhatian pemerintah untuk menggantinya dengan bentuk yang menarik agar anak-anak suka mengonsumsinya.

“Biskuit dikasih untuk sebulan, ternyata tidak habis, mungkin bosan, untuk itu harus cari cara lain agar anak mau makan,” katanya.

Upaya lain Pemkab Garut, yaitu memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan dengan membangun rumah sakit di wilayah kabupaten itu di selatan dan utara.

Baca Juga:  Lagi! Terjadi Kekerasan Terhadap Pers

Saat ini, Pemkab Garut sedang membangun rumah sakit di Malangbong, di wilayah Garut bagian utara dan akan membangun rumah sakit di Kecamatan Bungbulang untuk melayani masyarakat Garut bagian selatan.

“Kalau sudah ada rumah sakit di Bungbulang, warga di selatan itu tidak perlu lagi jauh-jauh mendapatkan pelayanan kesehatan ke Garut (kota, red.) dan ke Bandung,” kata Helmi. (Ara)

Jabar News | Berita Jawa Barat