Ur-Scape, Aplikasi Rambah Data Berbasis Gender di Pemkot Bandung

JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung bersama Asian Development Bank (ADB) bekerja sama dalam spesifikasi data berbasis gender. Spesifikasi data tersebut bermanfaat untuk mengkaji sejumlah kebijakan yang berkaitan dengan pemberdayaan dan perlindungan perempuan.

Pendataan tersebut dilakukan lewat sebuah piranti pendukung perencanaan ruang berbasis data spasial, Ur-Scape akan mulai merambah data pembangunan daerah berbasis jenis kelamin. Hal itu agar pengambilan keputusan pembangunan yang berkaitan dengan isu gender dapat lebih tepat sasaran.

Ur-Scape merupakan bagian dari proyek kerja sama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dengan Asian Development Bank (ADB) bernama Future Cities Program. Piranti ini dirancang untuk meningkatkan kualitas keputusan pembangunan dan desain tata kota berbasis data.

Baca Juga:  Tekan Penularan Covid-19, Lantamal I Belawan Kembali Gelar Vaksinasi Massal

Dalam upaya meningkatkan kualitas keputusan pembangunan dan desain kota berbasis data, maka akan diterapkan pendataan berbasis gender. Harapannya, skema ini bisa mengetahui data-data spesifik, seperti sebaran data perempuan kepala keluarga (Pekka), sebaran pekerja perempuan, hingga tingkat kekerasan terhadap perempuan.

Gender Specialist ADB, Riana Puspasari, menuturkan data-data itu juga bisa melihat keterlibatan perempuan dalam pembangunan daerah, partisipasi perempuan dalam politik di wilayah tertentu, dan berbagai aspek lain yang mendukung kesetaraan gender.

Baca Juga:  Kodam 1 Bukit Barisan Bersama RSI Gelar Vaksinasi Massal 

“Kita bisa tahu, misalnya di wilayah mana yang perempuan kepala keluarga-nya lebih banyak. Sehingga kita bisa mengetahui kondisi yang terjadi di wilayah tersebut, karakteristik warganya. Kita bisa mengambil keputusan yang tepat didasarkan pada kondisi riil di lapangan,” tuturnya saat beraudiensi dengan Pelaksana Harian Wali Kota Bandung, Yana Mulyana di Balai Kota Bandung.

Atas hal itu, Yana pun segera meminta dinas terkait untuk melengkapi data yang dibutuhkan Ur-scape. Data tersebut berasal dari kewilayahan yang dikoordinasikan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM).

“Kita perlu segera lengkapi data yang dibutuhkan sehingga segala keputusan kita untuk pemberdayaan perempuan dan perlindungan mereka,” ujar Yana.

Baca Juga:  Antam Luncurkan Emas Batangan dengan Pelindung CertiCard

Dengan data yang sama, lanjut Yana, Pemkot Bandung bisa tahu pemetaan kekuatan perempuan di Kota Bandung. Termasuk lokasi yang masih perlu sentuhan program pemberdayaan perempuan.

“Kita harus bisa memanfaatkan aplikasi ini agar perencanaan pembangunan itu tepat sasaran,” tuturnya.

Tujuan dari publikasi tersebut yakni untuk memberikan gambaran secara statistik mengenai kesenjangan gender dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik, hukum, serta masalah sosial yang dihadapi perempuan dan laki-laki. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat