Dinilai Meresahkan, Guru SMK di Tasikmalaya Gergaji Knalpot Racing

JABARNEWS | TASIKMALAYA – Knalpot racing atau brong memang sangat mengganggu. Bukan cuma suaranya yang bising, tapi knalpot brong atau racing dinilai menyalahi aturan sesuai spesifikasi teknik pabrikan dan mengganggu kenyamanan masyarakat.

Wakasek Kesiswaan SMK Nurusalam Salopa meminta para muridnya untuk memarkirkan motor-motornya di depan sekolah. Hal tersebut dilakukan guna mendata kendaraan motor yang menggunakan knalpot bising yang cukup memekakan telinga.

“Hal ini dilakukan mengingat dirinya selalu menerima keluhan baik dari para guru maupun masyarakat terhadap knalpot bising siswa yang cukup meresahkan, berdasarkan itulah akhirnya pihaknya melakukan sweeping bersama kepala jurusan TBSM untuk menggergaji dan mengganti knalpot siswa dengan knalpot standar,” ujar Wakasek Kesiswaan SMK Nurusalam Salopa, Teri Sugiantoro.

Baca Juga:  Tito Karnavian: Pemilu 28 Februari 2024, Itu Belum Keputusan Resmi

Sedikitnya, ada belasan motor yang menggunakan knalpot bising berhasil diamankan pihak sekolah dan knalpot tersebut langsung digergaji di tempat oleh guru, tepat di depan sekolah SMK Nurussalam Salopa, Jumat (30/8/2019).

“Ya ini sebagai bentuk penerapan kedisplinan siswa di kami terutama bagi mereka yang menggunakan sepeda motor dengan knalpot bising, agar mereka paham, bahwa yang mereka gunakan menyalahi aturan,” ungkapnya.

Baca Juga:  Dewan Pers Sampaikan Usulan Inisiatif kepada Pemerintah untuk Perusahaan Media

Sementara Kepala Sekolah SMK Nurusalam Salopa, Deni Romdoni menegaskan, bentuk sweeping ini adalah metode yang sudah sering diterapkan kepada para siswa, meski terkadang para siswa kerap kali membongkar lagi knalpotnya dan digantikan dengan knalpot bising di rumahnya.

“Saya hanya menyarankan kepada orang tua agar bisa memperhatikan anak-anaknya dalam berkendaraan, terutama dengan menggunakan knalpot bising ini,” terang Deni.

Baca Juga:  Saat Muhammadiyah-NU Kompak Serukan Shalat Tarawih di Rumah

Ditambahkan Deni, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian agar bisa menegur dan membuat efek jera jika siswanya kedapatan memakai knalpot bising di jalan raya.

“Ya saya sudah minta pihak kepolisian sektor salopa jika menemukan anak didik saya menggunakan motor dengan knalpot bising agar dilakukan pembinaan dan teguran keras,” pungkasnya. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat