Prajurit TNI Dilatih Tangani Karhutla

JABARNEWS | PURWAKARTA – Prajurit TNI dari Resimen Armed 2/1 dan Bataliyon Armed 9/2/1 Pasopati Kostrad, untuk menggelar latihan Penanggulangan Bencana kebakaran hutan dan lahan (Gulben Karhutla) di Kampung baras, Desa Kutamanah, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Jumat (6/9/2019).

Komandan Resimen Armed 2/1 Kostrad, Letkol Arm Johanes Toar Pioh mengatakan, sesuai arahan dari Panglima Divisi Infanteri 1 Kostrad, latihan penanganan bencana alam ini untuk meningkatkan profesionalisme prajurit dalam menjalankan tugas pengabdian kepada masyarakat dan negara.

“Latihan ini penting dilakukan bagi setiap prajurit. Sebab, di jajaran TNI tidak mengenal istilah prajurit hebat, yang ada hanyalah prajurit terlatih,” kata Toar.

Baca Juga:  Dinkes Purwakarta Imbau Warga Tak Malu Obati TBC

Kegiatan yang dilaksanakan tersebut ujar Toar, sesuai perintah tugas latihan dari komando atas, yakni Markas Besar (Mabes) TNI ke Divisi Infanteri 1 Kostrad, diteruskan ke satuan satuan yang ada di Divisi Infanteri 1 Kostrad. Dalam hal ini ke Resimen Armed 2/1 dan bataliyon Armed 9/2/1 Pasopati Kostrad, untuk menggelar Gulben Karhutla

Kebakaran merupakan suatu ancaman bagi keselamatan manusia, harta benda maupun lingkungan. Adanya perkembangan dan kemajuan pembangunan yang semakin pesat membuat resiko terjadinya kebakaran semakin meningkat.

Baca Juga:  Menag Yaqut Berniat terbang ke Arab Saudi Bahas Soal Haji 2022

“Resiko kebakaran yang semakin besar dan membutuhkan penanganan secara khusus,” ucapnya.

Toar menambahkan, dalam latihan drill taktis ini langsung dihadapkan seolah-olah dengan situasi keadaan medan yang sebenarnya, dan sasaran utamanya yakni penanggulangan kebakaran lahan dan hutan.

Sejak 10 tahun lalu kebakaran hutan terjadi di bebeberapa wilayah Indonesia termasuk di Jawa Barat.

Hampir setiap tahun prajurit Kostrad ditugaskan penanggulangan karhutla yang cenderung terjadi di Sumatera dan Kalimantan dan saat ini latihannya di Purwakarta.

Hal lain yang tidak kalah penting dalam Gulben Karhutla, yakni melatih untuk membiasakan berkoordinasi antar instansi terkait sampai ke tingat terkecil.

Baca Juga:  PBNU Prihatin MA Tolak PK Baiq Nuril

“Koordinasi mudah diucapkan, namun seringkali susah dalam pelaksanaan atau penerapan di lapangan, padahal kita ketahui bersama, gagal atau keberhasilan suatu kegiatan salah satunya didukung oleh koordinasi yang baik,” tugas Toar.

Diketahui, dalam latihan Gulben Karhutla ini ada 1036 personil diri instansi seperti TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat (BPBD JABAR), Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta, Satpol PP Kabupaten Purwakarta, LSM, PR Pramuka, pelajar dan masyarakat. (Gin)