Waspada, Teroris Mujahidin Coba Rekrut Simpatisan

JABARNEWS | JAKARTA – KaroPenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, saat ini kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora mencoba merekrut simpatisan saat turun Gunung Biru, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Mereka menjalin jaringan komunikasi dengan rakyat.

“Mereka mengaktifkan pola-pola komunikasi mereka itu untuk menarik para pendukung atau simpatisan yang memiliki satu ideologi, satu misi,” ucap Dedi, dilansir dari laman medcom.id, Sabtu (14/9/2019).

Dedi menuturkan simpatisan tak harus bergabung. Mereka yang belum siap masuk kelompok itu, bisa memberi bantuan logistik. Sehingga sembilan anggota Ali Kalora itu tetap mampu bertahan di gunung.

Baca Juga:  Wow ... Ada TPAB di SMKN 15 Bandung

Satgas Tinombala, kata Dedi, masih memburu kelompok MIT tersebut. Waktu operasi penangkapan bisa diperpanjang hingga Desember 2019.

“Tiga bulan pertama ini sudah dievaluasi, kalau perlu diperpanjang, ya diperpanjang lagi sampai tiga bulan kedua, bulan Desember,” ujar Jenderal Bintang Satu itu.

Kelompok MIT pimpinan Ali Kalora sejatinya telah diultimatum untuk menyerahkan diri sejak Januari 2019. Tim gabungan TNI dan Polri mengancam bertindak tegas bila mereka tak juga menyerahkan diri

Baca Juga:  Kejati Jabar Tetapkan Tiga Tersangka Dugaan Korupsi Pasar Leles Garut

Satgas Tinombala telah menyebarkan pamflet atau foto agar kelompok Ali Kalora menyerahkan diri ke kepolisian. Aparat juga meminta masyarakat memberitahukan jika menemukan anggota teroris dari kelompok Ali Kalora.

Saat ini, posisi kelompok teror di wilayah Poso, Sulawesi Tengah, itu kian terpojok. Kelompok Ali Kalora kini terpecah menjadi dua. Kelompok pertama terdiri dari enam orang, sedangkan kelompok kedua terdiri dari empat orang.

Baca Juga:  Buru Kemenangan Sebelum Liburan

Anggota MIT bertahan hidup dengan meminta perbekalan ke masyarakat. Lantaran diancam dengan senjata api, masyarakat memberikan yang diminta kelompok MIT.

Sisa senjata yang dimiliki kelompok ini hanya berjenis revolver sebanyak dua pucuk dan satu senjata laras panjang. Pergerakan kelompok MIT terus dimonitor oleh Satgas Tinombala. (Red)