Polda Papua Berikan Trauma Healing Kepada Masyarakat di Wamena

JABARNEWS | WAMENA – Kericuhan yang terjadi di Wamena, Jayawijaya, Papua pada Senin (23/9/2019) lalu, mengakibatkan sejumlah kantor pemerintahan dan warga terbakar.

Tercatat puluhan orang menjadi korban dalam kerusuhan tersebut. Tak hanya penduduk asli, masyarakat dari luar Papua pun turut menjadi korban. Kerusuhan tersebut membuat masyarakat khususnya anak-anak menjadi trauma.

Atas insiden itu, Polda Papua melaksanakan kegiatan Trauma Healing kepada para korban pengungsi kerusuhan di Wamena oleh Tim Trauma Healing Polda Papua, di Mako Polres Jayawijaya, Senin (30/9/2019).

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Cancer, Leo dan Virgo: Tetaplah Berfokus Pada Tujuan yang Ingin Kamu Capai

Perlu diketahui, Polres Jayawijaya merupakan titik pengungsian warga yang kehilangan tempat tinggal pasca kerusuhan yang terjadi di kota Wamena. Tim Trauma Haeling Polda Papua menggandeng personel TNI dan dari LSM trauma haeling yang ada di Wamena.

Anak-anak yang ada di pengungsian sangat senang dan gembira memyambut kehadiran tim dengan banyak permainan yang di sungguhkan sesuai dengan umur masing masing anak.

Baca Juga:  Ini Pilihan Tepat untuk Cari Kost Secara Mudah

Wakatim Trauma Haeling Polda Papua, AKP Saida Hobrouw mengatakan trauma healing ini ditujukan kepada anak anak korban dari kurusuhan yang terjadi di wamena.

“Anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan terhadap dampak trauma yang di timbulkan dari kerusuhan yang terjadi,” kata Saida dalam keterangan yang diterima jabarnews.com.

Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam giat trauma healing ini diantaranya beramaian, game-game dan konseling terhadap anak yang traumanya berlebihan.

Baca Juga:  Indonesia Diversity Day: Memahami Makna Keberagaman sebagai Kekayaan

Ia menjelaskan kegiatan trauma healing ini diharapkan bisa mengurangi truma psisikis terhadap anak, agar mereka kedepan bisa berangsur-angsur menghilangkan trauma kerusuhan yang terjadi dan mampu kembali berdiri serta mental mereka bisa pulih atas kejadian yang dialaminya.

“Giat trauma healing ini bukan sekali ini saja kami laksanakan, namun ini sudah hari kedua dan akan berlanjut lagi di beberapa titik pengungsian yang ada di Kabupaten Jayawijaya,” tutupnya. (RNU)