Penghargaan Subroto Nobatkan MRC Jadi Gedung Hemat Energi

JABARNEWS | DEPOK – Penghargaan Subroto yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merupakan penghargaan yang diberikan untuk sejumlah pihak yang berprestasi memajukan sektor ESDM. Penghargaan juga diberikan pada pihak, gedung, dan perusahaan yang berkontribusi mencapai efisiensi energi.

Gedung Manufacturing Research Center (MRC) Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) meraih juara pertama kategori Bangunan Hemat Energi Inovasi Khusus dalam Inovasi Khusus.

“Penghargaan diberikan untuk sistem Solar Thermal Cooling System (STCS) yang digunakan di gedung MRC FT UI. Dengan sistem ini, gedung MRC menjadi gedung pertama di UI yang menggunakan energi terbarukan sebagai sumber listrik pendingin ruangan,” kata Kepala Humas dan KIP UI Rifelly Dewi Astuti di Kampus UI Depok, Jumat (4/10/2019).

Baca Juga:  Hendak Perbaiki Perahu, Pedagang di KJA Jatiluhur Meninggal Dunia

Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi (PSBE) 2019 diselenggarakan pada 27 September 2019 di gedung XXI Ballroom, Djakarta Theater. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan.

Dikatakannya STCS adalah sistem refrigerasi yang memanfaatkan energi dari matahari untuk memroduksi efek refrigerasi dan kemudian melalui “chilled water” disalurkan ke terminal pengondisi udara di ruangan-ruangan dalam bangunan.

“Penggunaan refrigeran yang tidak mengandung substansi penyebab efek rumah kaca dan/atau perusak lapisan ozon yaitu air, membuat sistem ini ramah lingkungan,” jelasnya.

Baca Juga:  Anda Golongan Darah O? Hindari Konsumsi Buah-buahan Ini

Ia mengemukakan bahwa sistem temuan Prof. Muhammad Idrus Alhamid ini sangat hemat konsumsi listrik sehingga dapat membantu mengurangi emisi karbondioksida dari pembangkit berbahan bakar fosil.

Menurut dia UI memasang STCS pada tahun 2013, dilatarbelakangi karena temperatur harian yang tinggi di iklim Indonesia membutuhkan sistem pendingin udara, yang berarti konsumsi energi sektor bangunan di Indonesia jadi meningkat, dan ini akan menambah beban energi.

“Sistem pendingin udara yang menggunakan energi matahari adalah salah satu pilihan yang baik untuk mengurangi puncak konsumsi listrik yang dihasilkan oleh penggunaan luas sistem pendingin udara di Indonesia dan bahkan di Asia, terutama selama musim panas,” ujarnya.

Baca Juga:  Prakiraan Cuaca, Langit Bandung Cerah Berawan Hingga Diguyur Hujan

Dengan menjadi juara di PSBE 2019, maka UI dapat mewakili Indonesia dalam ASEAN Energy Award 2020 yang diselenggarakan oleh Center for Energy. PBSE 2019 juga diberikan pada pihak, gedung, dan perusahaan yang berkontribusi mencapai efisiensi energi, demikian Rifelly Dewi Astuti.

Memasuki tahun ketiga penyelenggaraan PSBE, tahun ini terdapat tiga kategori penghargaan, yaitu kategori bangunan hemat energi, kategori manajemen energi, dan kategori penghematan energi dan air di instansi pemerintah. (Ara)