Andreas Pareira: Tentara Profesional Jadikan Negara Kuat

JABARNEWS | JAKARTA – Tentara Nasional Indonesia (TNI) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 pada Sabtu (5/10/2019). Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Andreas Hugo Pareira mengatakan, TNI pasca reformasi secara bertahap membangun dirinya menjadi tentara profesional.

Namun kata Andreas, tentara yang profesional tentu harus didukung oleh prajurit-prajurit yang mempunyai ilmu dan pengetahuan yang luas, disiplin dan terlatih secara reguler. Tentunya didukung oleh alutsista yang memadai serta jaminan kesejahteraan prajurit dan keluarganya yang terpenuhi.

“Dari segi organisasi, mengingat wilayah Indonesia yang adalah kepulauan dan 2/3 nya adalah lautan, dibutuhkan keseimbangan kekuatan strategis. Kekuatan matra laut dan udara mendapat porsi lebih untuk mengamankan keseluruhan wilayah lndonesia,” ujar Andreas kepada Jabarnews.com, Sabtu (5/10/2019).

Baca Juga:  Jembatan Gantung di Sungai Leuwimunding Cianjur Nyaris Putus, Rombongan Pengantin Pernah Jadi Korban

Menurut Andreas, keseimbangan kekuatan pertahanan ketiga matra dalam perencanaan strategis pertahanan negara perlu mendapat perhatian lebih serius. Peningkatan, baik kuantitas maupun kualitas kekuatan pertahanan laut dan udara perlu mendapat perhatin khusus, tanpa harus mengurangi porsi kekuatan matra darati.

Baca Juga:  Kampung Langlayangan Kawilang Gedé Aya di Cihampelas

Hal penting lain kata Andreas bahwa kekuatan tiga matra seperti darat, laut dan udara juga sangat tergantung pada kesiapan negara mendukung melalui penyediaam anggaran dalam setiap tahun pengganggaran.

“Problemnya sampai saat ini ketersediaan anggaran setiap tahun anggaran masih jauh dari kebutuhan minimum kekuatan pertahanan kita (MEF-Minimum Essentials Force). Sebagai conotoh dari kurang lebih Kebutuhan MEF untuk 2020 yang kurang lebih 250 T, realisasi dalam pagu indikatif APBN 2020 baru mencapai 126,5, artinya baru kurang lebih 50% yang bisa dipenuhi oleh negara,” katanya.

Baca Juga:  Jambret Tas Perempuan, Mantan Residivis Ditangkap Polres Tapanuli Tengah

Lanjut Andreas, tantangan lain untuk membagun TNI yang kuat adalah dukungan industri pertahanan. Negara sebesar dan seluas Indonesia, alutsistanya tidak boleh tergantung dari luar. Hal yang sampai saat ini masih jauh dari kesiapan.

“Namun, terlepas dari tantangan-tantangan yang dihadapi, TNI kita dikenal mempunyai semangat tempur pantang menyerah yang teruji. Jiwa, semangat dan patriotisme prajurit-prajurit TNI kita merupakan modal utama yang mampu melahirkan effect deterrent,” ujarnya. (Odo)