Kini di Saudi Turis Asing Bukan Mahram Diperbolehkan Tidur Sekamar

JABARNEWS | BANDUNG – Arab Saudi membuka pintu lebar-lebar untuk wisatawan asing. Pekan lalu Arab Saudi meluncurkan rezim visa baru untuk 49 negara dan meminta perusahaan asing untuk berinvestasi di sektor yang diharapkan akan berkontribusi sebesar 10% dari produk domestik bruto pada tahun 2030.

Arab Saudi akan mengizinkan pria dan wanita asing menyewa kamar hotel bersama tanpa mereka harus menunjukkan bukti hubungan atau kartu keluarga. Kebijakan ini ditempuh setelah Kerajaan Saudi meluncurkan rezim visa turis baru untuk menarik wisatawan. Selain itu, Wanita, termasuk perempuan Saudi, juga diizinkan untuk menyewa kamar hotel sendiri tanpa perlu pendamping.

Pada bulan Agustus 2019, Saudi memberi wanita hak baru untuk bepergian ke luar negeri, memotong sistem perwalian ke kerabat laki-laki untuk menyetujui keputusan penting wanita sepanjang hidup mereka.

Baca Juga:  Soal Video Viral Pemakaman Jenazah Covid-19, Kuwu Astana Kecewa Dengan Ini

Langkah-langkah itu tampaknya membuka jalan bagi perempuan tanpa pendamping untuk melakukan perjalanan lebih mudah dan bagi pengunjung asing yang belum menikah untuk tetap bersama di Arab saudi, tempat seks di luar nikah dilarang.

Komisi Saudi untuk Pariwisata dan Warisan Nasional mengkonfirmasi laporan pada Jumat (4/10/2019) oleh surat kabar berbahasa Arab Okaz, menambahkan, semua warga negara Saudi diminta untuk menunjukkan kartu keluarga atau bukti hubungan saat check in ke hotel. Ini tidak wajib dari turis asing.

“Selain itu, semua wanita, termasuk dari Saudi, dapat memesan dan tinggal di hotel sendirian, memberikan kartu identitas pada saat check-in,” sebut Komisi Saudi untuk Paiwisata dan Warisan Nasional seperti dikutip Reuters.

Baca Juga:  Soal RUU TPKS, Muhammad Farhan Soroti Kedewasaan Berpolitik Masyarakat

Sebagai bagian dari langkah ini, ditetapkan bahwa pengunjung tidak perlu mengenakan jubah hitam yang menutupi semua tetapi harus berpakaian sopan. Alkohol tetap dilarang.

Arab Saudi relatif tertutup selama beberapa dekade, pria dan wanita yang tidak memiliki ikatan resmi, termasuk orang asing, dapat dihukum berat karena dianggap berhubungan di depan umum. Kode sosial yang ketat telah dilonggarkan dalam beberapa tahun terakhir.

Negeri kerajaan ini telah mencabut larangan mengemudi bagi perempuan dan hiburan publik, termasuk bioskop yang sebelumnya pernah dilarang, namun kini telah berkembang.

Baca Juga:  Ini Dia Skenario The New Normal Ala Pemprov Jabar

Perubahan itu adalah bagian dari agenda ambisius reformasi ekonomi dan sosial Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, yang telah mempelopori reformasi untuk mendiversifikasi ekonomi dari ketergantungan pada minyak, mengatakan bahwa perempuan di Arab Saudi tidak perlu mengenakan penutup kepala atau abaya selama mereka berpakaian dengan hormat.

Hingga saat ini, orang asing yang bepergian ke Arab Saudi sebagian besar terbatas pada pekerja tetap, pelancong bisnis, dan peziarah muslim yang diberikan visa khusus untuk mengunjungi kota suci Mekah dan Madinah.

Tetapi masuknya wisatawan dapat mendorong batas lebih jauh dan risiko serangan balasan yang konservatif. Arab Saudi menargetkan 100 juta kunjungan wisatawan per tahun pada tahun 2030. (Red)