Hore.. Tahun Depan Jabar Miliki Aplikasi Khusus Disabilitas

JABARNEWS | BANDUNG – Penyandang disabilitas atau orang difabel adalah bagian dari masyarakat. Walaupun memiliki keterbatasan dan tidak selalu mampu melakukan aktivitas dengan baik layaknya orang normal, kemampuan mereka sebenarnya dapat disandingkan.

Oleh karena itu, Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Barat (Jabar) akan membuat aplikasi khusus untuk disabilitas sehingga dengan adanya aplikasi ini maka warga Provinsi Jabar bisa memperoleh segala informasi tentang disabilitas.

“Saya melihat selama ini masyarakat yang memiliki anggota keluarga disabilitas mengalami kesulitan untuk mencari sekolah. Maka ke depan dengan aplikasi ini, ketika mereka butuh informasi dan ingin mendaftarkan anaknya ke panti (disabilitas) bisa dibantu melalui aplikasi ini,” kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat Dodo Suhendar, di Bandung, Rabu (9/10/20109).

Baca Juga:  Uu Ruzhanul Ulum Targetkan Kafilah Jabar Juara STQ Nasional

Menurut Dodo, aplikasi tersebut hingga saat ini masih dirancang, dan ditargetkan akan diluncurkan pada 2020.

“Saat ini masih tergabung dengan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Yansos tapi ke depan akan tergabung dengan layanan Jabar Quick Response atau JQR,” kata dia.

Baca Juga:  Puluhan Rumah Dibakar, Ratusan Warga Mengungsi ke Pos TNI

Lebih lanjut ia mengatakan saat ini ada sekitar 210 ribuan penyandang disabilitas yang terdata oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.

“Mereka itu ada penyandang disabilitas fisik, sensorik, hingga mental, termasuk gangguan jiwa,” kata dia.

Selain itu, kata Dodo, masih banyak masyarakat yang “menyembunyikan” anggota keluarga yang disabilitas.

“Karena selama ini masih ada stigma ‘aib’, jika ada sebuah keluarga yang memiliki keturunan atau anak disabilitas,” kata dia.

Baca Juga:  Ternyata Ini Penyebab Kaki-kaki Mobil Bunyi, Kalian Pernah Mengalami?

Aplikasi ini, lanjut Dodo, juga akan menampilkan berbagai informasi tentang layanan sosial di panti bagi masyarakat yang membutuhkannya.

“Selama ini banyak masyarakat yang salah menilai panti sosial, bahwa panti itu sesuatu yang dipandang sebelah mata, jadi seperti ‘buangan’. Padahal kalau dilihat di dalamnya, penghuni panti itu banyak yang gembira dan banyak aktivitasnya,” tutupnya. (Ara)