Sempat Ada Insiden Ledakan Pipa, Begini Progress Terkini Kereta Cepat

JABARNEWS | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (RI) Luhut Binsar Pandjaitan menggelar rapat koordinasi terkait percepatan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Emil demikian sapaan akrabnya mengatakan, Kereta Cepat (High Speed Train) Jakarta-Bandung sesuai rencana akan beroperasi pada 2021. Hingga awal November 2019, progres pembangunan proyek kereta dengan jarak tempuh 142,3 km ini sudah mencapai 36,01 persen.

“Posisi pembebasan lahan sudah 99,06 persen, kemudian konstruksi sudah 30-an persen. Jadi, jadwal masih ditetapkan 2021 beroperasi,” kata Emil di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Jl. MH Thamrin No. 8, Jakarta.

Baca Juga:  Lokasi SIM Keliling Kota Bandung Hari Ini 12 Desember 2022

Emil pun menambahkan bahwa kendala yang dihadapi dalam proses pembangunan adalah soal pembebasan lahan. Meski begitu, kendala terkait administrasi di pengadilan dan negosiasi besaran ganti rugi itu tersisa kurang dari satu persen.

Emil juga menjelaskan keringanan pajak untuk para investor dan keringanan sewa lahan negara. Gubernur provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia ini berujar bahwa keringanan pajak diberikan melalui insentif Tax Holiday dan pembebasan PPN.

“Bapak Luhut (Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI) tadi memberikan arahan semua kemudahan akan diberikan, karena ini masuk Proyek Strategis Nasional dan teknologinya dihitung sebagai pionir,” ucap Emil usai rakor.

Baca Juga:  Sungai Ciberes Meluap, Air Masuk Pemukam Warga Tiga Desa di Kecamatan Waled Cirebon

Adapun terkait insiden ledakan pipa Pertamina di lokasi proyek yang ada di Cimahi pada 22 Oktober lalu, Emil menuturkan bahwa peristiwa tersebut tidak memengaruhi proses pengerjaan proyek oleh PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC).

“Itu sudah ditindaklanjuti. Ada salah prosedur dari KCIC tidak melakukan permohonan pendampingan dari Pertamina. Pertamina ‘kan punya SOP, misalnya kalau menggali ada jarak sekian meter dari pipa. Ini tidak didampingi saat pelaksanaan,” kata Emil.

“Untungnya Pertamina sudah membuat pipa pararel, sehingga suplai minyak dan BBM tidak ada masalah. Dan saya kira insiden ledakan pipa tidak menghambat proses pengerjaan proyek, karena pipanya sudah dimatikan,” tambahnya.

Baca Juga:  Polisi Selidiki Kasus Video Mesum di Kabupaten Bandung yang Beredar di Medsos

Emil pun mengimbau PT KCIC agar selalu melakukan aktivitas pengerjaan proyek khususnya di kawasan Pertamina dengan supervisi dari PT Pertamina.

Nantinya, terdapat empat stasiun yang menyokong jalur kereta cepat ini yakni Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Walini, dan Stasiun Tegalluar dengan struktur 13 terowongan.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung sendiri diharapkan akan memangkas waktu tempuh Jakarta-Bandung, menjadi hanya 46 menit. (Red)