Operator Cipali: Kelalaian Pengendara Jadi Penyebab Utama Laka di Tol

JABARNEWS | CIREBON – Indonesia tercatat menjadi negara dengan rasio kematian akibat kecelakaan lalu lintas tertinggi di dunia. Kondisi tersebut dianggap terjadi akibat lemahnya penegakan hukum.

Padahal, jika merunut ke Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Indonesia sebenarnya punya peraturan hukum yang tegas. Dalam aturan tersebut, pengendara yang lalai dalam mengemudi hingga menyebabkan kecelakaan bisa dipenjara.

General Manager Operasioanl (GMO) PT LMS selaku operator Cipali Suyitno menyebutkan dari data yang ada 80 persen kecelakaan terjadi di tol merupakan human error atau kelalaian manusia, seperti halnya yang terjadi pada Kamis (14/11) dini hari.

Baca Juga:  Mulai dari Rumah Sakit Hingga Oksigen, Begini Persiapan Bima Arya Hadapi Lonjakan Omicron

“Data yang ada pada kami sebanyak 80 persen ke atas kecelakaan di Tol Cipali karena human error,” kata Suyitno saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler di Cirebon, Kamis (14/11/2019).

Baca Juga:  Tiga Kelebihan Jika Menggunakan Desain Dapur Dengan Kompor Standing

Suyitno lantas menyebut kecelakaan antara Bus Sinar Jaya nopol B-7949-IS dengan Bus Arimbi nopol B-7168-CGA pada Kamis (14/11/2019) sekitar pukul 00.15 WIB yang mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia.

Kejadian tersebut juga diakibatkan adanya kelalaian manusia saat mengendarai kendaraan. Diduga sopir mengantuk dan menyeberang ke arah berlawanan.

“Itu terbukti dari tidak adanya bekas pengereman di sekitar TKP,” ujarnya.

Suyitno mengatakan bahwa di tempat kejadian perkara (TKP) KM 117 Tol Cipali memang belum ada pembatas jalan yang dipasang karena saat ini pihaknya baru memasang di titik rawan saja.

Baca Juga:  Tips Naik Bus Tenang dan Aman dengan Protokol Kesehatan

“Kondisi jalan di KM 117 bisa dikatakan dalam kondisi baik karena sudah memenuhi semua ketentuan dan sesuai dengan ketentuan dari pemerintah. Kecelakaan di tol tadi malam itu memang gara-gara kelalaian manusia,” pungkasnya. (Ara)