Jangan Mandikan Bayi Lebih Dari 10 Menit, Ini Alasannya

JABARNEWS | BANDUNG – Kita ketahui bahwa bayi memang memiliki kulit lebih tipis dari orang dewasa. Jika bayi terlalu lama dimandikan, maka kulit bayi akan mengalami penguapan yang lebih besar sehingga kulitnya akan menjadi lebih kering. Itulah sebabnya mengapa para dokter spesialis kulit dan kelamin menyarankan para orangtua untuk memandikan si kecil sekitar 5-10 menit saja.

Lalu, saat pembilasan pun harus sangat diperhatikan. Bila ada sisa sabun terus berkontak di kulit, bisa jadi bahan iritan juga untuk anak.

Keluar dari bak sabun, bilas lagi dengan air bersih tanpa sabun. Gunakan pelembap tambahan dari luar. Kemudiabn keringkan dengan bahan handuk yang lembut. Sabun juga tidak overuse atau terlalu banyak bahan kimia.

Baca Juga:  Setahun Persiapan, TKRN 2018 Batal Di Raja Ampat Malah Di Purwakarta

Lalu, pilih pelembap yang hipoalergenik dan tidak mengandung bahan iritatif. Sebaiknya gunakan rutin dua kali sehari setelah mandi karena ini adalah waktu terbaik pelembap menyerap kulit.

Kulit bayi yang baru lahir masih sangat rentan karena 30 persen kulit lebih tipis dibandingkan orang dewasa, akibatnya fungsi barrier jadi kurang optimal, sehingga bahan kimia atau zat topikal mudah masuk dan penguapan air lebih cepat atau tinggi sehingga kulit bayi mudah kering atau sensitif.

Baca Juga:  Palestina Diserang Israel, Serikat Buruh Jabar Minta Organisasi Internasional Segera Berindak

Anda tentu memiliki mantel kulit, namun bayi yang baru lahir perlu dibantu. oleh karena itu, ph kulit bayi cenderung mengikat, fungsi sebagai anti mikroba juga terjadi penurunan. Lapisan bayi baru lahir kelenjarnya aktifitas rendah.

Kulit bayi cepat menguap yang mengakibatkan kehilangan air, natural mouisturizer pun lebih sedikit. Lebih lanjut dr. Nanny mengatakan, kulit sensitif pada anak ciri-cirinya kulit memerah di anggota tubuh.

Baca Juga:  Tiga Jenis Vespa Klasik Yang Banyak Diburu Kolektor, Kalian Punya Salah Satunya?

Pada awalnya kulit akan menjadi kering, sehingga sawar (pagar atau barrier) kulitnya terganggu. Jadi saat bahan iritan masuk itu jadi lebih gampang masuk bahan kimia dan iritasi.

Jika hal tersebut berulang dan berubah menjadi radang kukit, maka bayi pun pasti tidak nyaman. Tak hanya itu jasa, tidur pun akan terganggu dan lama kelamaan dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan. Semoga informasi di atas dapat berguna dan bermanfaat bagi Anda. (Fin)

Sumber artikel ini diambil dar Vemale

Jabarnews | Berita Jawa Barat