Begini Cara Yonarmed 9 Pasopati Kostrad Bentuk Karakter Pelajar

JABARNEWS | PURWAKARTA – Dalam upaya mewujudkan terbentuknya karakter bangsa sejak dini, Batalyon Armed 9/2/1 Pasopati Kostrad memberikan pembekalan dalam rangka kegiatan pelatihan Bela Negara guna membentuk karakter generasi muda masa kini dan berguna untuk massa depan.

Belum lama ini, ratusan siswa-siswi SMPN 3 Purwakarta mengikuti pelatihan pembentukan karakter dan kedisiplinan yang digelar pada Kamis (12/9/2019) kemarin. 

“Pembentukan karakter merupakan bagian dari pendidikan nilai (values education) melalui sekolah merupakan usaha mulia yang mendesak untuk dilakukan,” kata Danyon Armed 9 Pasopati Kostrad, Mayor Arm Andi Achmad Afandi, saat usai menutup pembentukan karakter bagi siswa-siswa SMPN 3 Purwakarta, Jumat (13/9/2019). 

Baca Juga:  Waduh! Kembali Terjerat Kasus Narkoba, Ridho Rhoma Ditangkap Polisi

Di Batalyon Armed 9 Pasopati Kostrad ini, Andi mengungkapkan, ada 18 butir nilai-nilai pendidikan karakter yakni, Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta tanah air, Menghargai prestasi, Bersahabat/komunikatif, Cinta Damai, Gemar membaca, Peduli lingkungan, Peduli sosial, Tanggung jawab.

Baca Juga:  Kebiasaan Unik Warga Indonesia Ini Sering Menjadi Sorotan Orang Asing

“Pendidikan karakter telah menjadi perhatian berbagai negara dalam rangka mempersiapkan generasi yang berkualitas, bukan hanya untuk kepentingan individu warga negara, tetapi juga untuk warga masyarakat secara keseluruhan. Makanya di Batalyon Armed 9 Pasopati Kostrad ini, kami ingin generasi penerus Bangsa ini bisa tangguh dan berkualitas,” kata perwira TNI yang terkenal dengan keramahannya. 

Baca Juga:  Inilah Isi Surat Edaran BKN Tentang Kewenangan Plh dan Plt

Terlihat, 340 siswa-siswi SMPN 3 Purwakarta kelas IX mengikuti pelatihan dengan semangat dan pantang menyerah dalam mengikuti kegiatan yang diberikan oleh beberapa pelatih dari Prajurit Yonarmed 9/2/1 Kostrad.

“Kegiatan Bela Negara ini merupakan bentuk nyata untuk menjadi perisai dari adanya proxy war yang dapat mempengaruhi karakater siswa-siswi ini sebagai generasi penerus,” pungkasnya. (Gin)