Bikin Bangga! Fakultas Teknik UI Raih Peringkat Terbaik di Ajang IJTech

JABARNEWS | DEPOK – Setelah sebelumnya Universitas Indonesia dinobatkan sebagai institusi terproduktif dalam menghasilkan jurnal ilmiah, yakni 12.579. Kemudian disusul UGM (9.292), ITB (8.778), dan IPB (6.300). Data tersebut didapatkan dari Science Technology Index (Sinta).

Kini jurnal yang dikelola oleh Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) berhasil mencapai ranking Q1 berdasarkan Scimago Journal and Country Rank dalam ajang International Journal of Technology (IJTech).

Dekan FTUI Dr. Ir. Hendri D.S. Budiono mengatakan hal ini merupakan kontribusi FTUI dalam pengembangan ilmu teknik baik untuk Indonesia maupun untuk dunia. Hal ini sejalan dengan visi FTUI sebagai institusi kebanggaan bangsa yang unggul dan mampu bersaing di Asia Tenggara.

“IJTech dibuat pertama kali di bulan Juli 2010. Sebelumnya, FTUI telah terlebih dahulu mengelola Jurnal Teknologi pada periode 1987-2009,” kata Dekan UI dalam keterangannya, Minggu (14/6/2020).

Baca Juga:  Kesempatan Bagi Para Kreator Konten Suarakan Toleransi Beragama

Dikatakannya dari hasil penelusuran, saat ini hanya ada enam jurnal dari Indonesia yang berhasil mencapai klasterisasi kualitas jurnal tertinggi Q1 Scopus. IJTech telah menerbitkan 979 artikel penelitian di bidang ilmu teknik dan inovasi teknologi. Hasil pemeringkatan tersebut dapat diakses pada laman https://www.scimagojr.com/journalsearch.php?q=21100235612&tip=sid&clean=0.

Scopus menggunakan parameter pemeringkatan yang disebut Scimago Journal & Country Rank atau SJR. SJR dihitung berdasarkan jumlah kutipan rata-rata per artikel yang diterbitkan dalam suatu jurnal dalam tiga tahun terakhir dari database Scopus.

Dalam menilai jurnal, Scopus membuat klasterisasi kualitas jurnal yang terbagi menjadi 4 Quartile, yaitu Q1, Q2, Q3 dan Q4. Q1 adalah klaster paling tinggi dari segi kualitas jurnal, kemudian diikuti Q2, Q3, dan Q4.

Baca Juga:  Di Jabar, Baru Cimahi-Bekasi Penuhi Rasio Tes PCR Standar WHO

Berdasarkan Science and Technology Index SINTA dari Kementerian Riset dan Teknologi RI, saat ini Indonesia memiliki 4.985 jurnal. Jika ditelusuri dengan SJR, hanya 58 jurnal dari Indonesia yang terindeks Scopus sebagai jurnal bereputasi internasional dengan ranking Q1 – Q4 serta Q Unindexed.

Editor-in-Chief IJTech, Mohammed Ali Berawi mengatakan pencapaian ini merupakan hasil kerja keras dan dedikasi tim Editorial Board IJTech. Awalnya, IJTech mulai dengan menerbitkan 2 edisi dengan 10 artikel/edisi setiap tahunnya, lalu kami tingkatkan menjadi 4 edisi di tahun 2015 dan 8 edisi per tahun sejak 2016 dengan peningkatan jumlah paper menjadi 20 artikel/edisinya.

Baca Juga:  Benarkah Keraton Kasepuhan Cirebon Diambil Alih Oleh Sosok ini? Simak

Selain edisi reguler, kami juga menerbitkan Special Edition (SE) yang artikelnya bersumber dari selected best papers dari berbagai International Conferences yang diselenggarakan oleh universitas dari dalam maupun luar negeri.”

“Jumlah sitasi IJTech meningkat cukup pesat sejak tahun 2016 hingga 2019. Hal ini merupakan dampak dari terindeksnya IJTech di Scopus serta meningkatnya peringkat IJTech Q2 pada SJR 2017,” katanya.

Setiap tahunnya, secara total ada 8 edisi yang dipublikasi IJTech dan dikirimkan secara berkala untuk indeksasi IJTech ke Scopus, EBSCO, DOAJ (Directory of Open Access Journals), SJR (SCimago Journal & Country Rank), Index Copernicus, Crossref, Google Scholar, dan Thomson Reuters. (Red)