Langkah PEN Bank Bjb Saat Pandemi, Upgrade Layanan Nasabah Dari Offline Ke Digital

JABARNEWS | BANDUNG – Dalam rangka mendorong pemulihan program Pemulihan Ekonomi Nasionak (PEN) di tengah pandemi Covid-19, pihak bank bjb melakukan upgrade dan penyesuaian layanan transaksi perbankan kepada nasabah secara digital atau dari transaksi yang semua bersifat offline menjadi serba online, guna mengakomodir kebutuhan nasabah.

Hal ini diutarakan Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi dalam diskusi online Peran Perbankan Mempercepat Pemulihan Ekonomi bersama Tempo, Kamis (8/7/2021).

“Pandemi Covid-19 mendorong bank bjb terus melakukan upgrade dan penyesuaian layanan perbankan digital yang telah ada untuk mengakomodir kebutuhan nasabah. kini, bank bjb telah memiliki platform digital baik untuk transaksi perbankan, belanja, pengajuan kredit sampai dengan pembinaan bagi para pelaku UMKM,” ujarnya.

Dia menyebutkan, pandemi ini mengharuskan masyarakat untuk banyak membatasi aktivitas nya di luar rumah. Hal tersebut juga berdampak langsung terhadap pola konsumsi dan aktivitas keuangan nasabah. Perbankan memiliki peran vital dalam memulihkan perekonomian nasional.

Baca Juga:  Waspada, Hari Ini Hujan Lebat Disertai Petir Timpa Beberapa Daerah Di Jabar

Bank bjb sebagai salah satu Bank Pembangunan Daerah (BPD) terbesar di Indonesia juga turut mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional, terutama bagi masyarakat Jawa Barat dan Banten. Hal tersebut salah satunya tercermin mulai dari penyaluran kredit yang terus tumbuh sebagai fungsi intermediasi khususnya pada sector produktif padat karya.

“Seperti Aplikasi bjb Digi sebagai platform utama bank bjb dalam layanan digital banking juga penggunaannya dalam kurun waktu 6 bulan saja meningkat signifikan yakni sebesar 121,2% bila dibandingkan dengan Desember 2020,” ungkap Yuddy.

Selain itu, dia menambahkan, ekosistem pembayaran melalui QRIS bank bjb juga meningkat secara eksponensial, hingga mencapai 20 kali lipat bila dibandingkan dengan Desember 2020. Hal tersebut sekaligus juga berdampak positif pada pertumbuhan fee based income bank bjb.

Baca Juga:  Sugeng Riyanto Secara Aklamasi Terpilih Sebagai Ketua KONI Subang

Yuddy mengatakan, untuk mendukung pertumbuhan perekonomian selain daripada memberikan akses modal usaha melalui pemberian kredit, perbankan juga harus dapat mengakomodir transaksi keuangan masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Transaksi digital juga harus dibarengi dengan cyber security yang mumpuni untuk menjamin keamanan masyarakat selama bertransaksi. Untuk itu, Yuddy mengatakan, saat ini pihak internal bank bjb telah mengembangkan fraud management system.

“Hal ini adalah salah satu langkah untuk memitigasi risiko yang ada seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi perbankan” ungkap Yuddy.

Di samping itu, dia mengatakan, bank bjb juga senantiasa mengajak nasabah untuk dapat menjaga kerahasiaan data-data pribadi seperti password dan PIN.

Salurkan Penempatan Uang Negara untuk Pulihkan Ekonomi Jabar Melalui Program PEN

Baca Juga:  Hasbullah Rahmad Sebut Raperda RTRW Jawa Barat 2022-2042 Masih Dievaluasi Kemendagri

Untuk kedua kalinya bank bjb dipercaya pemerintah sebagai penyalur dana stimulus ekonomi dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Terdapat dua gelombang penyaluran PEN pada 2020-2021 dengan nilai masing-masing Rp2,5 Triliun per-periode.

“Di periode pertama tahun 2020, bank bjb selesai menyalurkan dana PEN dalam kurun waktu 2 bulan sebesar Rp5,3 Triliun. Dana telah disalurkan seluruhnya pada 18 Oktober 2020,” ungkap Yuddy.

Pada periode kedua di Februari 2021 dengan besaran penempatan dana yang sama yakni Rp2,5 Triliun, bank bjb telah melakukan penyaluran dana senilai Rp4,3 Triliun. Dana PEN tersebut telah disalurkan seluruhnya pada 2 Juli 2021.

“Alokasi dana PEN terhadap sejumlah sektor produktif padat karya menjadi strategi kami untuk membantu pemulihan ekonomi khususnya di wilayah Jawa Barat dan Banten yang pada akhirnya berkontribusi pada pemulihan ekonomi nasional,” tandas Yuddy.(red)