Angin Puting Beliung Di Rancaekek Sapu 100 Unit Rumah

JABARNEWS | RANCAEKEK – Angin puting beliung menyapu sekitar 100 rumah di Kampung Linggarjati, RW 14, Kampung Papanggungan, RW 06, dan Komplek Perumahan Rancaekek Permai 2, Desa Jelegong, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jumat (11/1/2019), sekitar pukul 15.00. Kerugian material akibat peristiwa tersebut ditaksir mencapai Rp 500 juta.

Sumber di lapangan menyebutkan, sapuan angin puting beliung tersebut terjadi dua kali dengan selisih waktu hanya beberapa menit dari kejadian pertama dan kedua. Angin puting beliung yang pertama datang dari arah barat dengan gerakan memutar kemudian bergerak ke arah timur laut Kampung Linggarjati dan Komplek Perumahan Rancaekek Permai 2.

Tidak lama lagi, datang lagi angin puting beliung yang kedua dengan gerakan angin memutar datang dari arah selatan menuju Kampung Papanggungan dan Kampung Linggarjati.

Sapuan angin puting beliung tersebut membuat ratusan warga panik. Bahkan di antara warga mengumandangkan suara takbir, dan menangis histeris karena takut melihat terjangan angin tersebut.

Akibat kejadian itu, tiga warga mengalami luka-luka akibat tertimpa atap genting dan balok kayu. Seorang lagi mengalami patah tangan kiri di saat menyelamatkan diri saat angin puting beliung menerjang rumah warga.

Baca Juga:  Pj Gubernur Berbisik Ke Pj Bupati, Ngomong Apa Ya ?

Taufik Hidayat (30), pemilik pabrik tahu yang mengalami rusak berat di Kampung Linggarjati, RT 02, RW 14, mengatakan sapuan angin puting beliung tersebut terjadi dua kali menyapu permukiman warga.

“Sapuan angin puting beliungnya diperkirakan selama lima menit. Terjadi sekitar pukul 14.30. Angin puting beliung yang terlihat memutar itu langsung memorakporandakan rumah, pabrik tahu, dan masjid,” katanya.

Taufik mengaku melihat langsung sapuan angin puting beliung tersebut, karena sedang ada di rumah. “Pabrik tahu dan rumah saya hancur. Kerugian capai Rp 100 juta,” katanya.

Ia mengungkapkan, sesaat setelah sapuan angin puting beliung menghancurkan rumah-rumah warga, tidak lama kemudian turun hujan deras. “Saat angin menyapu dan merusak rumah-rumah warga, warga pun banyak yang panik dan ketakutan,” keluhnya.

Menurut Taufik, seorang anak, Meka (1) mengalami luka pada bagian kepalanya akibat tertimpa genting saat berlari menyelamatkan diri. Sementara seorang anak, Fitria (3) mengalami luka sobek di kepalanya akibat tertimpa material bangunan.

Baca Juga:  Hari Jadi Polwan ke-72, Polisi Wanita di Purwakarta Sambut Dengan Kegiatan Baksos

“Bahkan, orang tua, Kurniawati (63) mengalami patah tangan kiri saat membawa/mengendong bayi menyelamatkan diri dari terjangan angin puting beliung,” keluhnya.

Sama halnya yang diakui Rini (28), warga Kampung Linggarjati. Rini mengaku ketakutan karena angin puting beliung langsung menyapu dan menerjang rumah warga.

“Bahkan saya melihat langsung rumah Farman, yang hidupnya sendirian rumahnya rusak berat,” katanya.

Sementara itu, Asep Purnama, warga Desa Jelegong dan Perangkat Desa Jelegong Nugroho, sempat melihat langsung terjangan angin puting beliung merusak ratusan rumah warga di tiga kampung tersebut. Bahkan, mereka sempat mengambil gambar sapuan angin puting beliung yang memutar dan berekor itu menggunakan video kamera handphonenya.

“Saya melihat atap rumah dan material bangunan yang terbawa dan terangkat angin puting beliung di udara. Kejadiannya sangat mengerikan dan warga pun banyak yang mengumandangkan takbir karena ketakutan saat menyaksikan langsung terjangan angin puting beliung. Bisa ratusan rumah warga yang mengalami rusak berat dan ringan akibat kejadian tersebut,” papar Asep Purnama sambil memperlihatkan video sapuan angin puting beliung.

Baca Juga:  Omar Rilis Single Perdana yang Diambilnya dari Kisah Masa Lalu

Perangkat Desa Jelegong Nugroho memperkirakan, untuk data awal lebih dari 100 rumah yang mengalami rusak berat, sedang dan ringan dampak terjangan angin puting beliung tersebut.

Dari ratusan rumah yang rusak, sementara diperkirakan antara 20-30 rumah rusak berat. Selain rumah dan bangunannya ambruk, juga ada bagian dinding rumah yang jebol akibat diterjang angin puting beliung,” kata Nugroho.

“Berdasarkan data sementara, ratusan rumah yang mengalami kerusakan diterjang angin puting beliung di tiga lokasi. Yakni di Kampung Linggarjati, Papanggungan dan Komplek Perumahan Rancaekek Permai 2. Umumnya, atap rumah yang mengalami kerusakan, selain puluhah rumah rusak berat karena ambruk dan jebol pada bagian dinding rumah,” katanya.

Nugroho mengungkapkan, angka pastinya berapa rumah yang terdampak dan mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beiung masih dalam pendataan. Termasuk kerugian material belum bisa diketahui pasti. (Abh)

Jabarnews | Berita Jawa Barat