Hebat! Alizka Novia Salzabila, Siswi SMK Ini Sering Juarai Lomba Menari Tradisional Sunda

lizka Novia Salzabila yang sekarang tercatat sebagai siswi kelas XI SMK ParTelkom Bandung. (Istimewa)
lizka Novia Salzabila yang sekarang tercatat sebagai siswi kelas XI SMK ParTelkom Bandung. (Istimewa)

JABARNEWS | BANDUNG – Sejak kelas 2 SD, Alizka Novia Salsabila mulai berlatih tari tradisional Sunda secara teratur dengan masuk menjadi anggota sebuah sanggar tari.

Upaya Alizka, demikian nama akrab siswi SMK ParTelkom Bandung ini tidak terbuang percuma, karena ia sering menjadi juara dalam berbagai lomba menari baik tingkat domestik maupun internasional.

Pada bulan Oktober 2021 ini, Alizka berhasil tampil sebagai juara pertama dalam Lomba Tari Tunggal Kreasi/Tradisi Nasional tahun 2021secara virtual.

Baca Juga: Terjerembab dalam Ruang Penilaian, Mengapa Mempersoalkan Gelar Akademik?

Baca Juga: Empat Kecamatan di Cianju Dapat Program Rutilahu, Anggaran Rp1,9 Milyar Sasar 95 Penerima

Dalam lomba tersebut, Alizka Novia Salzabila membawakan tarian berjudul Galagar Ode`ng. Tari jaipong Galagar Ode`ng mengisahkan tentang binatang yang sangat kecil sekali dan tidak berharga, tetapi jika bersatu Ode`ng itu merupakan sesuatu makhluk yang sangat menakutkan.

Baca Juga:  Lomba Menyanyi Pop Sunda Meriahkan HPN Jawa Barat 2022

Baca Juga: Jangan Sampai Dilakukan! Kebiasaan Ini Ternyata Bisa Merusak Sendi, Salah satunya Kretek

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Siloam Hospital Purwakarta Nol, Pelayanan Sudah Kembali Normal

Meski kecil dan dianggap lemah tetapi Ode`ng itu banyak memberikan manfaat bagi alam dan manusia. Dalam lagu ini juga memiliki pesan tentang kegotongroyongan, kebersamaan dan berbagi dalam mewujudkan pembangunan demi menyejahterakan masyarakat.

Sebelumnya, Alizka juga pernah menjadi juara pertama International Online Festival Magic Sound of Romania tahun 2021.

Kemudian juara pertama juga dalam International Online Festival Competition “Portugal Art Carnaval” tahun 2021.

Selama mengikuti berbagai lomba tari, Alizka dilatih oleh Abah Awan Metro dan pembimbing lomba, Rifki AH. Rifki AH adalah guru dan pengawal ekstrakurikuler seni budaya SMK ParTelkom Bandung.

Baca Juga: Inilah Mitos-mitos yang Masih Dipercaya Tapi Membahayakan Bayi, Kalian Pernah Lakukan?

Baca Juga:  Lima Jenis Souvenir Pernikahan Yang Bisa Digunakan Sebagai Tanda Terima Kasih

Baca Juga: Tiga Efek Stres Pada Tubuh Menurut Dr. Kevin Mak, Salah Satunya Sulit Tidur

“Saya pertama kali juara menari dalam lomba pasanggiri jaipong antar sekolah dasar tahun 2014 tingkat Kota Bandung. Saat itu saya merasa senang sekali dan punya keinginan untuk terus menari tari tradisional, khususnya jaipong.” kata siswi jurusan akomodasi perhotelan yang hobi berenang dan jalan-jalan ini.

Baca Juga: Kota Depok Berstatus PPKM Level 2, Mohammad Idris Tetap Larang Kegiatan Penyebab Kerumunan, Ini Aturannya

Baca Juga: Makan Pedas Bisa Bikin Perut Sakit Hingga Diare? Ini Penjelasannya

Ketika ditanya mengapa dirinya yang masih remaja lebih menekuni tari tradisional, padahal teman-teman segenerasinya malah banyak yang lebih suka tari modern, Alizka mengatakan bahwa dirinya lebih senang membawakan tarian tradisional sebab ada kepuasan tersendiri apalagi bisa sampai menjadi juara.

Baca Juga:  Ternyata Ini Kesalahan yang Sering Dilakukan Wanita saat Menjalin Cinta

“Saya memilih tari tradisional karena ingin melestarikan budaya negara sendiri dan memperkenalkanya ke seluruh penjuru dunia sekaligus supaya menjadi penari kelas dunia.” harap Alizka yang bergabung di sanggar tari Padepokan Sekar Panggung.

Walaupun penuh dengan kegiatan menari, Alizka Novia Salzabila tidak pernah melupakan kewajibannya sebagai siswi tetap rajin mengikuti pembelajaran dari sekolah.

Baca Juga: Banjir Rendam Ribuan Rumah dan Ratusan Hektar Pertanian di Serdang Bedagai, Warga Belum Mengungsi

”Kebetulan untuk kegiatan menari rata-rata di akhir pekan, tetapi kalaupun ada kegiatan menari di hari sekolah, maka kegiatan menari bergeser waktunya setelah kegiatan sekolah.” ujar Alizka Novia Salzabila yang sekarang tercatat sebagai siswi kelas XI SMK ParTelkom Bandung. ***

Penulis: Bram Herdiana, Guru SMK ParTelkom Bandung