‎Dilarang, Pelajar Tetap Rayakan Kelulusan Dengan Corat-coret Seragam

JABARNEWS | MAJALENGKA – Meskipun dianggap sebagai perbuatan yang negatif, namun sekelompok anak sekolah lanjutan tingkat atas, terlihat sengaja berfose bareng. Seragam putih abu-abu mereka semuanya telah tercoret oleh cat pilok berwarna warni. Mereka terlihat gembira merayakan kelulusannya di Bendungan Rentang Jatitujuh, Kabupaten Majalengka.

Mereka berpendapat bahwa ‎luapan kegembiraan karena telah lulus, harus dirayakan secara tidak biasa. Akan tetapi mereka memastikan, kegiatan mencorat-coret seragam sekolah tidak dibarengi dengan perbuatan mabuk-mabukan. Mereka hanya konsen meluapkan coretan terhadap seragam sekolah untuk kenang-kenangan.

Baca Juga:  Tepat di Hari Kemerdekaan, 17 Bayi Dilahirkan di RSIA Cahaya Bunda Cirebon

Salah seorang pelajar, yang minta namanya tidak disebutkan, namun biasa dipanggil Ice (17), mengatakan, perbuatannya itu dianggap mubazir dan terkesan negatif. Namun dirinya bersama sejumlah temannya perlu mengekspresikan diri merayakan kelulusannya.

“Kapan lagi Mas merayakan coretan seperti ini. Yang penting kami tidak merokok dan mabuk-mabukan. Setelah ini kami mengadakan acara perpisahan dengan ngaliwet bareng, dengan biaya patungan,” ungkapnya, Jumat (4/5)/2018. Diketahui, para pelajar tersebut berasal dari luar wilayah Majalengka berdasarkan atribut yang dikenakannya.

Baca Juga:  Mandi di Sungai Area PLTA Sinohydro, Bocah Asal Simalungun Ditemukan Tewas

‎Salah seorang aktivis baca di salah satu komunitas, Dian Tardiyan, mengatakan, dia tetap menyarankan supaya anak-anak sekolah tidak membuat hal-hal negatif. Jika hanya sebatas ekspresi sesaat, yang tidak dibarengi ‎dengan perbuatan yang merugikan diri sendiri dengan mabuk-mabukan dan narkoba, ataupun konvoi kebut-kebutan, para remaja harus dibiarkan.

“Pengalaman kami di komunitas, dan bergaul bersama mayoritas remaja broken home, justru kalau dilarang-larang malah akan menimbulkan hal yang negatif. Kalau hanya sekedar coretan seragam sekolah masih dianggap wajar, Toh seragam mereka tidak akan dipakai lagi. Tapi, akan lebih bagus manakala disumbangkan saja. Asalkan tidak ada mabuk-mabukan, apalagi sambil kebut-kebutan itu yang membuat kita prihatin,” ungkapnya.

Baca Juga:  Tarif Trans Metro Bandung Naik, Tapi Bagi Pembayar Non-Tunai Tetap

Sementara itu, baik pihak sekolah maupun kepolisian meminta para pelajar untuk tidak melakukan konvoi sambil kebut-kebutan, karena membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain. (Rik)

Jabarnews | Berita Jawa Barat