Gelombang Pasang, Nelayan Pantai Ujunggenteng Diimbau Waspada

JABARNEWS | KAB.SUKABUMI – Sarda Kabupaten Sukabumi menghimbau kepada warga di sepanjang pesisir Pantai Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap untuk meningkatkan kewaspadaan.Himbauan yang dikeluarkan bukan tanpa alasan. Soalnya, pada Minggu (27/5) dini hari sedikitnya 33 perahu milik nelayan di pantai itu rusak parah dihantam gelombang pasang yang disertai angin kencang.

Ketua Sarda Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri mengungkapkan, kewaspadaan nelayan saat ini harus ditingkatkan. Pasalnya, angin kencang dan hujan tidak tetap dan kerap berubah-ubah sehingga berpotensi pada gelombang pasang.

Baca Juga:  Distribusi Konten Media Online Dikuasai Platform, Anthony AMSI: Kita Harus Kerjasama

“Kewaspadaan harus jadi prioritas. Tidak hanya saat cuaca seperti ini, dalam kondisi normal pun harus tetap dijaga,” ucapnya seperti dikutip dari Radarsukabumi, Senin (28/5/2018).

Dirinya mengimbau, nelayan yang akan melaut disarankan agar melengkapi dirinya dengan perlengkapan keselamatan. Sehingga, jika terjadi hal yang tidak diharapkan setidaknya keselamatan diri terjaga.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Keuangan 20 Mei 2022, Pemilik Rasi Bintang Sagitarius dan Capricorn

“Selalu saja lengkapi life Jacket atau jaket pelampung, kompas dan lainnya untuk berjaga-jaga. Jangan sampai polos saja, harus ingat kita semua ada keluarga yang menanti,” sarannya.

Sejauh ini, lanjut Okih, perairan Palabuhanratu tidak terdampak angin kencang dan gelombang pasang air laut seperti di Ujunggenteng. Kendati demikian, pihaknya bakal terus melakukan monitoring untuk antisipasi.

Baca Juga:  Tiga Zodiak Ini Kemungkinan Akan Mendapatkan Keberuntungan Yang Tidak Terduga

“Pantauan di lapangan, dampak gelombang pasang ini hanya terjadi di Pantai Ujunggenteng. Untuk pantai lainnya, masih cukup relatif aman,” ucapnya.

Adapun persoalan kerusakan perahu nelayan, bakal ditangani oleh Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Sukabumi.

“Informasi dari petugas disekitar lokasi kejadian, kerusakan perahu diurus oleh HNSI,” tambah Okih. (Yfi)

Jabarnews | Berita Jawa Barat