Pergerakan Tanah di Kadupandak Cianjur Ancam Petani Gagal Panen

JABARNEWS | CIANJUR – Pergerakan tanah terjadi di Kampung Cibolang RT4/2, Desa Wargaasih, Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur, mengancam petani gagal panen dikarenkan lahan sawah terbelah.

Kasi Trantibmum dan Kesra Kecamatan Kadupandak, Mumuh Parhamudin mengatakan akibat dari pergerakan tanah tersebut, saluran irigasi jebol.

“Sawah seluas sekitar 4.000 meter yang baru ditanam belah, dan tidak mungkin dilanjutkan lagi atau gagal panen” ujar Mumuh, Kamis (9/1/2020).

Baca Juga:  Inilah 8 Makanan Yang Memiliki Reaksi Aneh Bagi Tubuh

Ia menambahkan, penggesaran tanah yang mebelah lahan sawah selebar dua meter dan panjang ada sekitar 120 meter. Selain itu, satu rumah milik Ondo (45) kemungkinan terancam dan harus dievaluasi.

“Sudah cek lokasi, melakukan pemantauan dengan pihak Desa Wargaasih, juga dari pihak Kecamatan Kadupandak, Linmas, Tim BPBD juga” ujarnya.

Baca Juga:  Sekarang Bisa Masuk SMP Dekat Rumah Di Bandung

Sementara itu, Mumuh Parhamudin mengatakan setelah mendapatkan saran dari tim BPBD, tanah yang belah harus segera ditutup kembali dan irigasi harus dibatasi dengan pemasangan tembok.

“Baik kiri dan kanan sepanjang 100 meter, harus di lantai untuk menjaga air tidak merembes lagi ke tanah yang belah” ujarnya.

Kemudian, tangap darurat yang saat saat ini harus harus dilakukan, kata Mumuh, pemeritah Kabupaten Cianjur harus segara turuntangan terhadap bencana tersebut. Dihawatirkan akan kan terjadi longsor susulan.

Baca Juga:  Polisi Dalami Motif Pengeroyokan, Gubernur Sesalkan Aksi Brutal Itu

“Selain itu juga pihak BPP pertanian Kecamatan Kadupandak, untuk mengusulkan tanggap darurat, lahan pesawahan di lokasi gerakan tanah. Dan rumah terancam agar direlokasi ke tempat lebih aman,” Pungkasnya. (Mul)