Daerah

Kakek Tewas Tercebur di Waduk Jangari Saat Hendak Tebang Pohon

×

Kakek Tewas Tercebur di Waduk Jangari Saat Hendak Tebang Pohon

Sebarkan artikel ini

JABARNEWS | CIANJUR – Nasib nahas menimpa seorang kakek bernama Udan (50), warga Kampung Jangari, Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur. Korban ditemukan tewas mengambang di waduk setelah dilaporkan hilang satu hari sebelumnya.

Anggota Polsek Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bersama warga Jalan Jangari, Desa Bobojong, akhirnya menemukan jasad setelah sebelumnya pihaknya mendapat laporan dari keluarga yang merasa kehilangan Udan.

Baca Juga:  Sebanyak 26 Pelaku Kasus Pidana C3 Dibekuk Polres Cianjur

“Jasad korban ditemukan pemancing mengambang di Waduk Jangari, beberapa puluh meter dari tempat korban sempat terlihat sedang menebang bambu pada siang hari,” kata Kapolsek Mande, AKP Faisal pada wartawan di Cianjur, Rabu (22/1/2020).

Ia menjelaskan, Korban saat itu sempat minta izin kepada istrinya untuk menebang bambu di pinggir kebun miliknya yang berbatasan dengan waduk.

Diduga saat bekerja menebang bambu, korban tergelincir dan jatuh ke dasar waduk karena saat ditemukan sejumlah luka akibat benturan di bagian bibir dan kening ditemkan tim medis.

Baca Juga:  Bikin Resah Gegara Sebar Tanah Kuburan, Lansia Diduga Dukun Ditangkap Warga Sukanegara Pangandaran

“Kebun milik korban terletak di atas waduk yang memiliki tebing cukup curam, sehingga dugaan kami korban tergelincir dan sebelum sampai ke dasar waduk tubuh korban sempat terbentur tebing,” katanya.

Sebelumnya petugas bersama warga sempat melakukan penyisiran dari kebun tempat korban sempat terlihat sedang menebang bambu, hingga menyisir pinggiran waduk untuk menemukan korban. Akhirnya petugas mendapat laporan dari seorang pemancing yang menemukan jasad korban mengembang beberapa puluh meter dari lokasi dilaporkan hilang.

Baca Juga:  Yana Mulyana Bakal Jadi Wali Kota Bandung Definitif, Ini Empat Nama Calon Wakilnya

Selanjutnya jasad Udan langsung dibawa ke rumah duka karena permintaan keluarga. Sebab, keluarga enggan dilakukan proses autopsi pada jasad korban. (Ara)

Tinggalkan Balasan