Dikritik DPRD Jabar Soal SPP Gratis, Begini Jawaban Ridwan Kamil

JABARNEWS | BANDUNG – Anggota DPRD Jawa Barat, Irfan Suryanagara mengkritik Gubernur Jabar, Ridwan Kamil soal kebijakan SPP Gratis. Dikatakannya, slogan Pemprov pendidikan gratis dan SPP gratis itu cukup mengganggu dirinya. Oleh karena itu dia meminta untuk mempertimbangkan slogam tersebut.

“Pertimbangkan. Di daerah saya, Depok-Bekasi SPP rata-rata antara Rp200ribu sampai Rp300ribu,” kata Irvan usai Ridwan Kamil bacakan nota pengantar pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2019 di ruang rapat Paripurna DPRD Jabar, Bandung, Selasa (14/7/2020).

Baca Juga:  Ridwan Kamil Dukung Operasional KRL Dihentikan

Sekarang mereka harus menerima 145 ribu siswa. Kasian para guru. Paradigma masyarat semua di bawah, ketika gratis, ya gratis. Dampaknya, kata Ketua DPD Demokrat Jabar itu, program-program diamputasi. Sementara dirinya ingin bersama-sama mencetak anak bangsa yang berkualitas dan lebih baik.

“Kalau program itu diamputasi. Maka ini akan mengakibatkan hal yang tidak baik. Ini tidak perlu sahabat Gubernur jawab di sini. Tidak jadi masalah. Ini jadi masukan yang saya berikan. Akibat saya turun ke lapangan,” jelasnya.

Baca Juga:  Bansos Tahap Empat Rampung, Dinsos Jabar: Tersalurkan 94,95 Persen

Irwan mengatakan susah mencari kasih sayang bersifat kritik. Dirinya positif thinking terhadap Gubernur. Mudah-mudahan akan menjadi orang baik.

Menanggapi kritikan tersebut, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan bahwa kritik saat rapat hal yang biasa. Suatu kewajaran baginya, untuk bahan evaluasi.

“Oh itu mah tidak ada masalah. Ini kan baru pertama kali. Kita sama ratakan. Nanti pilihannya dilihat ada sekolah yang memang di gunung dengan di kota. Kan Mungkin beda ya nilai biaya ekonominya,” kata Emil, sapaan akrabnya.

Baca Juga:  Ridwan Kamil Minta Pembangunan Situ Bagendit Berdayakan Produk Lokal

Dia mengungkapkan, ingin gratis ke subsidinya semua. Tidak ada kurang dari 100%. Kendati begitu, orang nomor 1 di Jabar itu akan memperbaiki anggaran di periode selanjutnya.

“Cuma gambaran kemarin datanya semua kan sama. Ternyata biaya hidup kegiatan di daerah-daerah memang tidak bisa di persamakan. Tapi lagian juga lagi Covid begini mah nggak ada kegiatan juga,” pungkasnya. (Rnu)