Daerah

DPRD Desak Pemprov Jabar Tekan Angka Kematian Covid-19

×

DPRD Desak Pemprov Jabar Tekan Angka Kematian Covid-19

Sebarkan artikel ini

JABARNEWS | BANDUNG – DPRD Provinsi Jawa Barat mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk segera menekan angka kematian akibat Covid-19 yang makin bertambah dan penyebarannya kini telah masuk ke klaster keluarga.

Anggota Komisi V DPRD Jabar, Siti Muntamah mengatakan, sebelum pemberlakuan adaptasi kebiasan baru (AKB) di Kota Bandung, total kematian 30 jiwa. Namun, saat AKB diberlakukan angka kematiannya bertambah menjadi 91 jiwa per Minggu (8/11/2020).

Baca Juga:  Tabrakan Maut di Tasikmalaya: Dua Orang Tewas, Mobil Terguling ke Sawah

Hal tersebut, lanjut dia, diperparah dengan banyaknya klaster keluarga, berarti orang tua yang selama ini terjaga keamanannya di rumah kini terancam oleh penularan dari anggota keluarga yang berusia lebih muda, yang kembali beraktivitas di masa AKB.

“Orang yang kita lindungi banyak kena sekarang. Kalau orang mudanya yang tertular, tinggal diisolasi dengan mengonsumsi makanan bergizi, bisa sembuh. Tapi kalau orang tua akan repot,” kata Siti di Bandung, Jumat (13/11/2020).

Baca Juga:  Polres Cianjur Ungkap 2.022 Kasus Tindak Kriminal Sepanjang 2023

Dia mengungkapkan, angka kematian akibat Covid-19 di Jabar mencapai 761 jiwa, penambahan per harinya beragam, 2 pasien meninggal pada Minggu (1/11/2020). Kemudian, sambung Siti, pada Senin (2/11/2020) kasus kematiannya bertambah menjadi 11 jiwa, dan selanjutnya secara berurutan bertambah 5 kasus, 15 kasus, dan 9 kasus setiap harinya.

“Saya melihat dan berharap angka Covid-19 terus melandai, ya. Selain itu, juga harus mewaspadai kenaikan kasus kematian yang tergolong cukup tinggi,” ungkapnya.

Baca Juga:  Belok Sembarangan, Seorang Remaja di Serdang Bedagai Tewas Tertabrak

Siti menjelaskan, pihaknya mengkhawatirkan pelaksanaan vaksinasi covid-19 di Jabar yang hingga kini perencanannya masih belum matang. Pasalnya, vaksin tersebut masih simpang siur, mulai dari siapa yang harus diprioritaskan terlebih dahulu.

“Kemudian melihat yang sudah divaksin dampaknya seperti apa, masih belum jelas,” tutupnya. (Rnu)

Tinggalkan Balasan