Sakti Wahyu Trenggono Resmikan 13 Klaster Tambak Udang di Karawang

JABARNEWS | KARAWANG – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meresmikan pembangunan dan rehabilitasi 13 klaster tambak udang di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) di Karawang, Jawa Barat.

Menurut Trenggono, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (7/1/2021), pembangunan klaster tersebut dalam rangka meningkatkan hasil produksi udang nasional dan menambah pendapatan negara.

Ia memaparkan, klaster tambak udang di BLUPPB Karawang luasnya mencapai 75 hektare dengan kapasitas produksi dapat mencapai hingga sekitar 2.000 ton per tahun.

Baca Juga:  Keren, Pelajar Asal SMPN 1 Purwakarta Ini Raih Juara Olahraga Anggar di Kejurda Jabar

Pembangunan dilengkapi dengan inovasi konstruksi menggunakan central drain dan pengaturan elevasi yang optimal untuk lebih mengefisienkan penggunaan energi dan proses panen.

Dalam setahun, lanjutnya, tambak-tambak klaster diharapkan dapat dilakukan minimal 2 sampai 3 kali masa tanam. Sejalan dengan itu, produktivitas pun ditargetkan meningkat 2,5 kali lipat menjadi 15 ton/ha/siklus.

“Inovasi ini tujuannya tentu untuk peningkatan produktivitas tambak udang,” ujarnya.

Baca Juga:  Vanessa Angel Kecelakaan, Begini Tips Berkendara di Jalan Tol Dengan Aman

Selain jumlah produksi, Trenggono turut menekankan pentingnya peningkatan kualitas komoditas yang dihasilkan serta harus tetap menjaga kelestarian lingkungan.

Dia juga meminta jajarannya membuat perencanaan bisnis dari kegiatan yang berlangsung di BLUPPB Karawang.

Dalam kunjungan kerja di BLUPPB Karawang ini, Menteri Trenggono juga memanen lele bioflok dan udang vaname dalam kolam bundar (tambak udang milenial).

Baca Juga:  Motor Ini Yang Digunakan Beckham Dan Omes, Berikut Sejarahnya

Kemudian meninjau proses pembenihan ikan serta packing 150 ribu benih nila dan 15 ribu benih kakap putih yang akan dibagikan ke masyarakat sebagai bantuan sosial.

BLUPPB Karawang sepanjang 2020 memproduksi udang vaname sebanyak 6 ton/ha/siklus; benih lele 2 juta ekor, benih nila 3,8 juta ekor, benih bandeng 1,4 juta ekor hingga benih kakap 179 ribuan ekor.

Sebagian besar hasil produksi didistribusikan sebagai bantuan untuk masyarakat. (Ara)