Gibran Hilang di Gunung Guntur dan Ceritakan Kisah Mistis, Begini Tanggapan Psikolog Unpad

JABARNEWS | BANDUNG – Peristiwa yang terjadi menimpa salah seorang pendaki Gunung Guntur bernama Muhammad Gibran Arrasyid (14) ketika hilang sampai enam hari penuh misteri ditambah dengan cerita-cerita mistis yang dia ungkapkan.

Hal ini pun lantas mendapat tanggapan dari Psikolog Unpad, Aulia Iskandarsyah. 

Menurutnya, dari perspektif psikologi, kejadian yang menimpa Gibran ini dapat menjelaskan beberapa hal.

Pertama, penuturan yang disampaikan Gibran setelah dievakuasi bisa saja merupakan pengalaman dan penghayatan pribadinya yang dihasilkan dari proses mengingat kembali.

“Jika seseorang baru saja mengalami kejadian atau peristiwa yang dahsyat, menakutkan, dan traumatik, bisa saja dia mengalami yang namanya post traumatic stress yang sangat memungkinkan proses mengingat peristiwa menjadi tak utuh, kabur, atau urutan dan kejelasan kejadian bisa saja salah,” kata Aulia saat dihubungi, Minggu (26/9/2021).

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Hari Ini Sedikit Apresiasi Untuk Diri Sendiri Menarik untuk Didapat

Biasanya, lanjut dia, seseorang akan berusaha merangkaikan fragmen ingatan-ingatan yang dia ingat menjadi suatu uraian cerita yang bisa dia mengerti dan pahami, meskipun secara aktual tak seperti itu.

Baca Juga: Tebar Benih Ikan di Sungai Surakatiga Kuningan, Uu Ruzhanul Ulum Minta Jangan Dipancing Dulu

Baca Juga:  Gudang Cat Meledak Hanguskan 3 Rumah di Jati Asih Bekasi

Baca Juga: Vaksinasi Disabilitas Jabar Tembus 101 Persen, Begini Kata Ridwan Kamil

Baca Juga: Kerap Mengganggu Aktivitas Nelayan, Warga Kesenden Cirebon Bersihkan Sampah di Laut

Baca Juga: Harga Telur Anjlok, Peternak Ayam di Purwakarta Tak Berdaya

Kedua, pada orang-orang tertentu ada yang memiliki kecenderungan atau hypersensitive untuk melihat hal-hal yang samar menjadi suatu bentuk tertentu, sosok tertentu atau gambaran tertentu.

“Fenomena ini disebut sebagai Pareidolia. Inilah yang kemudian menerangkan hal-hal yang dilihat pada orang-orang yang melaporkan telah alami pengalaman paranormal. Dari segi psikologi, hal yang jadi prioritas adalah melakukan penanganan yang intensif baik secara fisik maupun psikologis pada Gibran agar dapat pulih kembali kondisi fisik juga psikologisnya,” ucapnya.

Baca Juga:  Tempo : Tersinggung Soal Kartun, Adukan Ke Dewan Pers

Dia pun menegaskan bukan hal yang prioritas untuk memvalidasi ingatan-ingarannya dari pengalaman Gibran.

Jikapun akan melakukan identifikasi atau pencatatan pengalaman yang lebih menyeluruh, Aulia menyebut sebaiknya dilakukan setelah kondisi fisik dan psikologisnya pulih. (Yan)