Daerah

Kasus Gigitan Anjing di Garut Turun, Diskannak Fokus Vaksinasi Cegah Rabies di Wilayah Selatan

×

Kasus Gigitan Anjing di Garut Turun, Diskannak Fokus Vaksinasi Cegah Rabies di Wilayah Selatan

Sebarkan artikel ini
Anjing Edan
Ilustrasi Hewan Pembawa Rabies. (Foto: Pexels.com).

JABARNEWS | GARUT – Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) Kabupaten Garut, Jawa Barat, mencatat penurunan kasus gigitan anjing sepanjang 2025. Hingga awal Oktober, tercatat 12 kasus gigitan anjing, turun signifikan dibandingkan 30 kasus pada tahun 2024.

Kepala Diskannak Garut, Beni Yoga Gunasantika, mengatakan sebagian besar kasus terjadi di wilayah selatan Garut, khususnya di Kecamatan Caringin yang melaporkan tujuh anak menjadi korban gigitan anjing.

Baca Juga:  Awas! Ada 17.289 Hewan Pembawa Rabies di Kabupaten Garut

“Selama setahun ini ada 12 kasus gigitan anjing, paling banyak di daerah selatan seperti Caringin. Semua korban sudah diperiksa dan hasilnya negatif rabies,” kata Beni di Garut, Senin (7/10/2025).

Baca Juga:  Jelang Idul Adha, Garut Perketat Pengawasan Hewan Kurban dari Luar Daerah

Ia menjelaskan, seluruh korban gigitan langsung mendapat pemeriksaan kesehatan dan obat pencegahan rabies, serta terus dalam pengawasan petugas. “Hasilnya tidak ada yang positif rabies, namun tetap kami pantau,” ujarnya.

Baca Juga:  Resmi Jadi Tersangka, Mantan Sekda dan Tiga Anggota DPRD Kota Bandung Ditahan KPK

Menurut Beni, tanda-tanda anjing yang terindikasi rabies antara lain keluarnya air liur secara berlebihan, posisi ekor tidak normal, serta perilaku agresif atau tak wajar. Bila manusia tergigit anjing rabies, gejalanya dapat berupa demam tinggi dan halusinasi, yang berpotensi membahayakan nyawa.

Pages ( 1 of 2 ): 1 2