Bisnis

70 Tahun Revolusi CIMB Niaga, Dari Antrean Panjang ke Sentuhan Layar

×

70 Tahun Revolusi CIMB Niaga, Dari Antrean Panjang ke Sentuhan Layar

Sebarkan artikel ini
Nasabah CIMB Niaga membayar tagihan kacamata dengan QRIS melalui OCTO Mobile di smartphone.
Sri membayar tagihan kacamata menggunakan QRIS lewat aplikasi OCTO Mobile CIMB Niaga di Purwakarta (Foto: Hen/Jabarnews)

Namun, strategi ini tidak hanya berfokus pada aplikasi semata, CIMB Niaga memahami bahwa tidak semua nasabah siap sepenuhnya beralih ke digital.

Maka, alih-alih menutup cabang fisik untuk mengikuti tren, mereka justru berinovasi mengubah cabang menjadi Digital Branch dan Digital Hub.

Model hybrid ini memadukan fitur cabang konvensional dengan Digital Lounge, berfungsi sebagai pusat edukasi teknologi tempat nasabah bisa belajar dan berinteraksi langsung dengan layanan digital.

“Transformasi ini mencerminkan upaya Bank dalam menghadirkan layanan perbankan yang Simpler, Better and Faster, sekaligus mempertahankan layanan personal kepada para nasabah,” jelas Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan.

Komitmen bank yang genap berumur 70 tahun di 2025 ini terwujud nyata. Hingga Juni 2025, konsep ini telah diimplementasikan di 54 lokasi di seluruh Indonesia, terdiri dari 25 Digital Branch dan 29 Digital Hub.

Setiap lokasi tidak hanya menyediakan fasilitas self-service, tetapi juga coworking space lengkap dengan big screen dan WiFi yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai kegiatan produktif.

Inklusi Finansial Tanpa Diskriminasi

Transformasi yang berpusat pada nasabah juga berarti membuka akses seluas-luasnya. CIMB Niaga memahami bahwa layanan digital tidak boleh diskriminatif. Bagi siapa pun, dengan latar belakang apa pun, berhak mendapat kemudahan yang sama.

Maka, OCTO Mobile dan OCTO Clicks tidak hanya menyediakan layanan banking tradisional, tetapi juga solusi komprehensif untuk berbagai kebutuhan finansial.

Baca Juga:  OJK: Belum Ada Regulasi Izin Bitcoin di Indonesia

Nasabah bisa membuka rekening tanpa ke cabang, membayar listrik, top-up e-wallet, transfer gratis antar bank, bahkan memesan tiket liburan melalui fitur Travel Concierge.

Fitur Personal Financial Management di OCTO Clicks membantu nasabah mengontrol keuangan pribadi, memantau arus kas, mencatat aset, hingga merancang tujuan keuangan.

Yang lebih menarik, fitur Get Wealth Soon memecah stigma bahwa investasi hanya untuk orang berduit. Tapi kini, siapa pun bisa mulai berinvestasi reksa dana dengan modal Rp10 ribu.

“Investasi saat ini tidak harus dimulai dengan modal besar. Cukup dari Rp10 ribu sudah bisa untuk berinvestasi reksa dana melalui OCTO Mobile,” kata Head of Digital Banking, Branchless & Partnership CIMB Niaga Lusiana Saleh.

Semangat inklusi ini juga terlihat dari kolaborasi dengan Pegadaian yang menghadirkan tabungan emas digital, membuka akses bagi segmen masyarakat yang lebih luas untuk merasakan manfaat layanan keuangan modern.

Digital Lounge: Jembatan Generasi

Namun, CIMB Niaga juga realistis. Meski generasi muda umumnya lebih adaptif terhadap teknologi, mereka tetap membutuhkan edukasi dan pendampingan untuk memanfaatkan layanan finansial digital secara optimal.

Maka, Digital Lounge di kampus-kampus hadir sebagai jembatan penghubung, tempat di mana mahasiswa tidak hanya mendapat akses, tetapi juga pemahaman mendalam tentang literasi keuangan digital.

Baca Juga:  PDAM Purwakarta Realisasikan Kebijakan Pembatasan Air Tanah, Kasih Diskon 50% Pemasangan Sambungan Baru

Contohnya di Universitas Parahyangan (UNPAR) Bandung. Di sini, mahasiswa bisa membuka rekening, mencetak kartu ATM, hingga memperbarui data lewat mesin self-service yang hanya butuh beberapa menit.

“Kolaborasi ini mendukung pengembangan mahasiswa kami terkait dunia perbankan, literasi keuangan, pendidikan tinggi, kemahasiswaan, hingga penyiapan karir para lulusan,” kata Rektor UNPAR Tri Basuki Joewono.

Fasilitas yang disediakan CIMB Niaga pun sangat lengkap. Digital Lounge @Campus menyediakan Self Service Banking (SSB) untuk pembukaan rekening mandiri dalam 5 menit, video banking untuk berbagai transaksi finansial dan non-finansial, serta mesin Tarik Setor Tunai (TST).

Lebih dari sekadar layanan perbankan, fasilitas ini juga menyediakan coworking space yang dapat dimanfaatkan mahasiswa dan dosen untuk berbagai kegiatan akademik.

“Kami berharap seluruh fasilitas perbankan ini dapat menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan finansial di lingkungan kampus, termasuk untuk meningkatkan literasi keuangan mahasiswa,” kata Direktur Risk Management CIMB Niaga Henky Sulistyo.

Namun, di balik semua kemudahan yang ditawarkan, CIMB Niaga menyadari bahwa transformasi digital yang massif membawa tantangan tersendiri, terutama soal keamanan data dan transaksi di tengah ancaman siber yang terus berkembang.

Menghadapi Tantangan dengan Keamanan Berlapis

Tantangan-tantangan yang dihadapi setiap lembaga keuangan di Indonesia itu nyata dan kompleks.

Baca Juga:  Polisi Purwakarta Gencar Tertibkan Knalpot Brong di Bulan Ramadan

Hasil SNLIK 2025 yang dikeluarkan OJK menunjukkan indeks literasi keuangan Indonesia masih berada di angka 66,46%, sementara ancaman penipuan siber dan kebocoran data semakin meningkat.

“Awalnya saya sempat ragu pakai aplikasi bank, takutnya kalau ada yang hack atau data bocor. Tapi setelah tahu CIMB Niaga serius soal keamanan, saya jadi tenang,” ujar Sri.

Ketenangan yang Sri rasakan ini bukannya tanpa alasan. Pasalnya setiap tahun CIMB Niaga menggelontorkan anggaran lebih dari Rp1 triliun yang dialokasikan khusus untuk investasi IT, mulai dari server, aplikasi, hingga perlindungan siber.

Aplikasi dilengkapi otentikasi biometrik dan enkripsi ketat, sementara teknologi kecerdasan buatan (AI) memantau transaksi mencurigakan secara real-time.

“Kami mengedepankan data proteksi dan IT system protection, karena itulah yang harus difokuskan,” tegas Lani Darmawan.

Bagi CIMB Niaga, keamanan bukan sekadar biaya operasional, melainkan investasi jangka panjang untuk melindungi kepercayaan nasabah. Dan investasi ini dirasakan langsung oleh Sri.

“Sekarang saya malah lebih tenang pakai OCTO Mobile dibanding bawa uang tunai. Kalau dompet hilang, uang hilang, HP hilang, tinggal blokir, data aman,” ujar Sri.

Kepercayaan Sri ini mencerminkan keberhasilan CIMB Niaga dalam membangun ekosistem digital yang tidak hanya canggih, tetapi juga aman.

Pages ( 2 of 4 ): 1 2 34