“Kebijakan ini jika diterapkan, dampaknya bisa sangat besar bagi Jawa Barat, mengingat produk ekspor yang berasal dari Jabar itu salah satu yang tertinggi adalah ke AS, seperti rajutan, alas kaki, dan bahan karet. Kita bisa bayangkan jutaan warga Jabar sebagian besar pada sektor industri yang terkait ekspor ke AS,” jelas Darwis, Selasa (8/4/2025).
BPS mencatat, per Maret 2025, Jawa Barat mencatatkan surplus perdagangan dengan Amerika sebesar 478,67 juta dolar AS. Produk seperti rajutan, sepatu, dan barang karet menjadi andalan ekspor ke negeri Paman Sam.
Darwis mengusulkan agar pemerintah mulai membuka akses ke pasar ekspor baru. Ia menyoroti defisit perdagangan dengan China dan Taiwan yang masih cukup besar, masing-masing sebesar 62,14 juta dolar AS dan 7,01 juta dolar AS.
Selain itu, ia juga berharap pemerintah bisa membuka pasar-pasar baru produk ekspor Indonesia, seperti ke negara-negara tetangga Indonesia di Asia Tenggara.(red)