Bisnis

Perusahaan Web3 Singapura Bangun Cadangan Strategis XRP

×

Perusahaan Web3 Singapura Bangun Cadangan Strategis XRP

Sebarkan artikel ini
Koin XRP Ripple sebagai cadangan strategis aset crypto global
Ilustrasi koin XRP sebagai aset crypto andalan Ripple untuk pembayaran lintas negara. (Foto: Net)


JABARNEWS | BANDUNG – Pasar crypto yang sensitive terhadap kondisi global tentunya memiliki perhatian tersendiri dalam mengamati dan menganalisanya. Sehingga segala informasi global akan berpengaruh terhadap pasar crypto atau Ripple.

Kali ini, Trident Digital Tech Holdings, sebuah perusahaan Web3 yang berbasis di Singapura, telah mengumumkan rencananya untuk membentuk cadangan XRP dengan nilai mencapai US$500 juta, yang setara dengan Rp8,2 triliun.

Sehingga menjadi berita positif jika kamu ingin membeli 20x leverage crypto yang dapat meningkatkan potensi keuntungan berkali lipat. Namun dengan menganalisa fundamental dan teknikal dengan cermat maka kamu bisa menghindari resiko yang lebih besar.

Sebelum membeli XRP di tengah kondisi fundamental Timur Tengah yang panas, tentunya kamu harus melakukan analisa teknikal dengan menganalisa pergerakan harga XRP to IDR. Sehingga kamu bisa memperkirakan arah tren dari XRP.

Sementara itu, informasi dimana perusahaan web3 dari Singapura akan membangun cadangan strategis XRP membuat pasar menyambutnya positif. B

Bahkan dalam pengumuman resmi yang dirilis pada hari Kamis, 12 Juni 2025, pendiri dan CEO Trident, Soon Huat Lim, menyatakan bahwa langkah ini mencerminkan keyakinan perusahaan terhadap peran teknologi blockchain dalam merevolusi cara modal dialokasikan dan nilai ditransfer secara internasional.

“Melalui inisiatif ini, kami ingin menunjukkan bagaimana perusahaan publik dapat berpartisipasi secara bijak dan bertanggung jawab dalam pengembangan sistem keuangan terdesentralisasi,” tuturnya.

Meski demikian hal yang menarik dari Trident ini bukan saja hanya akan memborong dan menyimpan XRP, tetapi juga berencana untuk menggunakan cadangan ini guna menghasilkan keuntungan melalui staking, sekaligus memperkuat keterlibatan di ekosistem Ripple.

Untuk mendanai cadangan XRP ini, Trident berencana untuk mengumpulkan dana melalui penerbitan saham, penempatan strategis, serta berbagai instrumen pembiayaan lainnya.

Baca Juga:  Hanya Bermodalkan Tahu, Perusahaan Ini Sukses Buka 600 Lebih Cabang se-Indonesia

Peluncuran awal dari cadangan XRP direncanakan pada paruh kedua tahun 2025, dengan perhatian pada kepatuhan terhadap regulasi dan kondisi pasar yang ada.

Trident juga berkomitmen untuk memberikan informasi berkala terkait perkembangan implementasi, kerangka tata kelola, serta standar pelaporan, sejalan dengan praktik transparansi perusahaan publik.

Minat Institusi Semakin Tinggi terhadap Cadangan Crypto

Langkah yang diambil Trident ini mengikuti beberapa perusahaan lainnya yang juga aktif dalam mengumpulkan XRP. Perusahaan AI dari Tiongkok, Webus, berencana untuk menyediakan US$300 juta atau sekitar Rp4,9 triliun untuk XRP.

Sementara itu, VivoPower sedang mempersiapkan pembentukan cadangan sebesar US$100 juta, setara dengan Rp1,6 triliun. Tren ini menjadikan XRP sebagai salah satu aset crypto yang semakin dilirik sebagai cadangan oleh perusahaan, bersama dengan Bitcoin yang tetap menjadi pilihan utama.

Fenomena pembentukan cadangan Bitcoin telah dimulai sejak tahun 2020 melalui inisiatif Strategy (dulunya dikenal sebagai MicroStrategy), yang kemudian diikuti oleh sejumlah perusahaan lain seperti Metaplanet dan Semler Scientific.

Menariknya, fintech asal Indonesia, DigiAsia Corp, juga diketahui tengah berusaha mengumpulkan dana hingga US$100 juta atau sekitar Rp1,6 triliun untuk mendukung pembelian Bitcoin tahap awal.

XRP Ledger Bersiap untuk Meluncurkan Sidechain EVM pada Kuartal Kedua 2025

Selain informasi Trident yang akan memborong dan menyimpan XRP, maka informasi lain adalah XRP Ledger tengah mempersiapkan peluncuran sidechain EVM yang akan dilaksanakan pada kuartal kedua tahun 2025 ini.

XRP Ledger (XRPL), yang merupakan blockchain yang mendukung layanan pembayaran internasional oleh Ripple, mengumumkan rencana untuk merilis sebuah sidechain yang akan kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM) pada kuartal kedua tahun 2025.

Baca Juga:  Grand Valley Water Park Gelar Lomba Mewarnai

Dalam sebuah laporan yang dipublikasikan oleh CoinDesk pada Rabu (11/6), David Schwartz, Chief Technology Officer Ripple, mengungkapkan bahwa sidechain yang dimaksud akan beroperasi bersamaan dengan mainnet XRPL.

Tujuan dari inovasi ini adalah untuk mengkombinasikan keunggulan biaya transaksi yang rendah pada XRPL dengan kemampuan kontrak pintar yang disediakan oleh Ethereum.

Pengembangan sidechain sedang dikerjakan oleh tim kontributor Ripple bekerja sama dengan Peersyst, salah satu pengembang utama proyek ini, yang memanfaatkan platform perangkat lunak evmOS.

Saat Ini Tersedia di Testnet

Sidechain tersebut telah aktif di jaringan testnet yang diluncurkan sejak Maret 2025. Tahap ini merupakan langkah awal menjelang peluncuran di jaringan utama, yang direncanakan setelah pengujian tambahan dan kolaborasi dengan mitra validator selesai pada kuartal kedua.

Menurut Peersyst, terdapat 87 entitas baru, yang sebagian besar tidak pernah terlibat dalam ekosistem XRP sebelumnya, telah mulai mengembangkan berbagai infrastruktur, aplikasi, dan layanan di lingkungan testnet ini.

Walaupun XRPL sudah mendukung fitur kontrak pintar bawaan, jaringan ini belum memiliki kompatibilitas dengan EVM, yang merupakan standar bagi pengembang Ethereum dalam menciptakan aplikasi terdesentralisasi.

Dengan adanya sidechain EVM ini, XRPL akan memberikan peluang lebih luas bagi para pengembang yang familiar dengan alat dan ekosistem Ethereum.

Di masa depan, sidechain ini akan terhubung langsung dengan jaringan utama XRPL melalui sebuah jembatan, di mana Axelar ditunjuk sebagai penghubung eksklusif untuk memfasilitasi transfer berbagai aset, termasuk wrapped XRP. Token wrapped XRP ini juga akan bertindak sebagai token gas utama di sidechain tersebut.

Baca Juga:  Inilah Keunggulan Pesawat N219 Buatan PT. DI

Pergerakan Harga Ripple (XRP)

Dilansir dari Pintu Market, harga XRP hari ini adalah Rp 36.309 , dengan volume perdagangan XRP (XRP) tercatat sebesar US$3.956.023.493. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 220,90% dibandingkan dengan hari sebelumnya.

Sementara itu, XRP pernah mencapai harga tertinggi sepanjang masa di angka US$3,40 dan harga terendah sepanjang masa di US$0,002686. Saat ini, harganya berada 33,07% lebih rendah dibandingkan dengan harga puncaknya, sementara berada 84.581,46% lebih tinggi dibandingkan dengan harga terendahnya.

Untuk kapitalisasi pasar XRP (XRP) saat ini berada di level US$133.955.020.124. Perhitungan kapitalisasi pasar dilakukan dengan mengalikan harga token dengan jumlah pasokan token XRP yang beredar, yaitu sekitar 59 miliar token yang saat ini tersedia di pasar.

Apa estimasi nilai terdilusi penuh dari XRP (XRP)?

Estimasi nilai terdilusi penuh (FDV) untuk XRP (XRP) adalah US$227.466.549.202. Angka ini mencerminkan potensi maksimum dari kapitalisasi pasar seandainya seluruh 100 miliar token XRP beredar saat ini. Mengingat jadwal distribusi token XRP yang telah direncanakan, mungkin dibutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum FDV dapat terwujud sepenuhnya.

Itulah beberapa informasi yang terjadi dengan Ripple (XRP) dalam beberapa hari ini yang dapat mempengaruhi arah tren XRP. Meski demikian, meski memiliki perkembangan positif, namun XRP tengah konsolidasi. Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.

Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.***