JABARNEWS| BANDUNG – DPRD Kota Bandung menyoroti sejumlah persoalan krusial yang harus segera diselesaikan oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan dan Erwin, dalam 100 hari pertama masa kepemimpinannya. Penanganan sampah menjadi perhatian utama, mengingat permasalahan ini telah lama menghambat kenyamanan warga. Selain itu, sektor pendidikan dan kesehatan juga mendapat sorotan, terutama terkait ijazah siswa yang tertahan akibat biaya pendidikan serta layanan kesehatan yang masih dinilai kurang optimal.
Desakan Percepatan Penanganan Sampah
Persoalan sampah menjadi isu paling mendesak yang disampaikan DPRD. Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Toni Wijaya, menegaskan bahwa penanganan sampah harus menjadi prioritas utama dalam program kerja 100 hari pertama Farhan-Erwin.
“Selama ini, masalah sampah menjadi hal krusial yang belum terselesaikan. Kami berharap pemimpin baru serius menuntaskan persoalan ini dengan solusi tepat,” ujar Toni Wijaya, Kamis (20/2/2025).
Menurutnya, penanganan sampah yang berlarut-larut telah berdampak pada kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat. DPRD meminta agar program pengelolaan sampah segera diimplementasikan secara efektif dan menyeluruh.
Ijazah Tertahan, Wajah Buram Pendidikan
Selain sampah, DPRD juga menyoroti masalah pendidikan, terutama terkait ijazah siswa yang tertahan akibat tunggakan biaya sekolah. Toni Wijaya menekankan pentingnya kebijakan yang berpihak pada siswa dari keluarga kurang mampu.
“Banyak aspirasi masyarakat yang kami terima soal ijazah tertahan. Ini harus ditindaklanjuti dengan cepat agar tidak ada siswa yang dirugikan,” tegasnya.
Persoalan ini menjadi perhatian serius karena berdampak langsung pada masa depan generasi muda. DPRD meminta agar Pemerintah Kota Bandung segera berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk mencari solusi terbaik.
Pelayanan Kesehatan Masih Belum Optimal
Masalah di sektor kesehatan juga mendapat sorotan. Layanan kesehatan di beberapa rumah sakit daerah dinilai belum optimal. Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, sempat menyoroti hal ini saat masa kampanye.
Rieke Suryaningsih, Wakil Ketua III DPRD Kota Bandung, meminta agar pelayanan kesehatan menjadi lebih ramah masyarakat.
“Utamakan dulu pelayanan terhadap masyarakat, baru administrasi. Kesehatan adalah hak dasar yang harus didapatkan setiap warga,” katanya.
DPRD mendorong peningkatan kualitas pelayanan di RSUD Ujung Berung, RSUD Bandung Kiwari, dan fasilitas kesehatan lainnya.
Harapan dan Dukungan DPRD
Ketua DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi, menegaskan bahwa DPRD siap menjadi mitra sekaligus pengawas jalannya pemerintahan. Pihaknya berharap Farhan-Erwin mampu merealisasikan visi dan misi yang telah dijanjikan kepada masyarakat.
“Mudah-mudahan pidato sambutan tadi menjadi kenyataan dan yang meraup keuntungan adalah masyarakat Kota Bandung,” ujar Asep Mulyadi.
DPRD juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu mendukung program-program pemerintahan demi kemajuan Kota Bandung.
Komitmen Farhan-Erwin
Dalam pidatonya, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan berkomitmen bekerja secara total selama lima tahun ke depan. Beberapa program prioritas yang menjadi fokus di awal kepemimpinan yakni penanganan sampah, perbaikan infrastruktur jalan, dan pengendalian inflasi menjelang Ramadan.
“Kami akan melayani semua warga tanpa memandang pilihan politik, apalagi status sosial atau hal-hal yang bersifat SARA. Semua memiliki hak yang sama,” tutur Farhan.
Farhan-Erwin menegaskan komitmen untuk menghadirkan pemerintahan yang inklusif, transparan, dan berpihak pada kepentingan masyarakat.
Menatap Masa Depan Kota Bandung
DPRD dan masyarakat menaruh harapan besar pada kepemimpinan baru ini. Persoalan krusial yang dihadapi Kota Bandung menuntut solusi cepat dan tepat. Sinergi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci untuk mewujudkan Bandung yang lebih baik.
“Mari kita bersatu dan bersama-sama membangun Kota Bandung yang kita cintai ini,” ajak Toni Wijaya.
Dengan dukungan dari semua pihak, masa depan Kota Bandung yang lebih bersih, sehat, dan sejahtera diharapkan segera terwujud.(Red)