“Mereka merasa nyaman berobat di sini. Ada yang rela datang jauh-jauh sebulan sekali karena merasa dilayani dengan baik,” ujarnya.
Pendekatan pelayanan yang komprehensif, humanis, dan bebas stigma menjadikan Puskesmas Garuda sebagai salah satu rujukan utama layanan HIV di Kota Bandung. Melalui sistem layanan terintegrasi dan kolaborasi lintas sektor, ratusan ODHIV mampu bertahan menjalani pengobatan secara rutin dan berkelanjutan.
Dwi menjelaskan, layanan HIV di Puskesmas Garuda dirancang secara menyeluruh, tidak hanya berfokus pada pengobatan, tetapi juga pencegahan dan dukungan psikososial.
“Layanan HIV meliputi tes HIV, tes dan pengobatan Infeksi Menular Seksual (IMS), terapi ARV, skrining TBC, skrining hepatitis B dan C, layanan harm reduction, PrEP untuk pencegahan HIV, hingga rujukan layanan psikolog,” jelas Dwi di Puskesmas Garuda, Senin (22/12/2025).
Ia menambahkan, skrining TBC dilakukan setiap kali kunjungan pasien, sementara skrining hepatitis B dan C dilakukan minimal satu kali dalam setahun. Langkah tersebut penting mengingat ODHIV memiliki risiko lebih tinggi terhadap infeksi oportunistik. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News





