“Jika jemaah memahami manasik haji dengan baik, InsyaAllah mereka dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar di Tanah Suci,” ujarnya.
Menurutnya, dengan jutaan jemaah dari berbagai negara berkumpul di Mekkah, pemahaman teknis tentang tata cara ibadah haji sangat penting untuk menghindari kebingungan. Jemaah haji Purwakarta pun dibekali pengetahuan menyeluruh selama bimbingan manasik haji ini.
Materi bimbingan manasik tidak hanya soal ibadah haji, tapi juga mencakup kesehatan, prosedur keberangkatan, akhlak, hingga gambaran kehidupan sosial masyarakat Arab Saudi.
Total ada 754 orang dari Kabupaten Purwakarta yang akan berangkat, terdiri dari 741 calon jemaah, 4 petugas kloter, 7 petugas haji daerah, dan 2 tim kesehatan.
Hanif berharap seluruh jemaah bisa menjalankan ibadah haji dengan baik serta mendapat predikat haji mabrur. Ia juga bangga karena jemaah Indonesia dikenal sopan dan beretika di mata pemerintah Arab Saudi.