“Jangan lihat pekerjaan dari statusnya. Lihat dari penghasilannya. Jadi petani, ojol, atau pelaku industri kreatif rumahan, semua itu bentuk kerja yang produktif,” katanya.
Dedi mencontohkan sejumlah anak muda di Tasikmalaya dan Majalengka yang mampu berpenghasilan Rp150.000 hingga Rp200.000 per hari dari kegiatan sederhana, seperti membersihkan sungai atau membuka lahan pertanian baru.
“Dari situ lahir produktivitas,” ucapnya.
Dedi Mulyadi juga menyoroti nilai dasar dalam aktivitas ekonomi, yakni kejujuran dan keramahan.
Ia mencontohkan pedagang buah di kawasan Jalan Cagak yang kehilangan pelanggan karena menjual nanas madu dengan rasa asam.





